
Selawe.com – Prestasi membanggakan ditorehkan oleh siswa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik dalam ajang Mathematics and Engineering Competition Festival (ME Confest) 2025, Ahad (30/11/2025).
Tim LKTI Spemdalas berhasil meraih Juara 1, Juara 3, serta Special Award 4, sekaligus menegaskan kualitas riset dan inovasi siswa di tingkat nasional.
Pembimbing LKTI Spemdalas, Desy Suryani, M.Pd., menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas capaian tersebut. “Alhamdulillah, LKTI kemarin juara 1, juara 3, dan special award 4. Ini hasil kerja keras, konsistensi, dan semangat belajar siswa,” ungkapnya.
Juara 1 diraih oleh Madinah Ammara Nahiza Oemar dan Sabrina Salsabila Erdesya dari kelas 8 Ferrum. Sementara itu, Juara 3 diraih oleh Daniyal Barra dan Rayyan dari kelas 8 DTCP, serta Special Award 4 diraih oleh Ardi Rais dan Alka dari kelas 9 DTCP.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa siswa Spemdalas tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu menghasilkan karya riset yang aplikatif, inovatif, dan berkontribusi bagi solusi lingkungan. “Selamat atas prestasi gemilang ini. Semoga menjadi inspirasi bagi siswa lainnya,” harapnya.
Sabrina Salsabila Erdesya, siswi kelas 8 ICP 1 sekaligus anggota tim Juara 1, menyampaikan bahwa pengalaman mengikuti LKTI ME Confest menjadi proses pembelajaran yang sangat berharga.
“Dari awal persiapan penelitian, mencari ide, hingga mengumpulkan data, semuanya seru dan menyenangkan. Kerja sama tim sangat penting, kami saling berbagi tugas dan saling memberi dukungan. Awalnya saya sempat ragu sebelum presentasi, tetapi setelah mulai berbicara, rasa takut itu perlahan hilang. Dari sini saya belajar bahwa selama kita berani mencoba, kita pasti bisa,” ujarnya.
Tim Juara 1 mengangkat karya ilmiah berjudul “CaO-Purify: Efektivitas Adsorpsi Logam Pb²⁺ oleh CaO dari Cangkang Kerang Hijau (Perna viridis) pada Variasi pH dan Kalsinasi.” Penelitian ini membahas pemanfaatan limbah cangkang kerang hijau sebagai bahan adsorben untuk menyerap logam berat timbal dalam air.
Cangkang kerang hijau dikumpulkan dari wilayah Randuboto, kemudian dibersihkan, dihancurkan, dan dikalsinasi pada suhu 800°C untuk mengubah CaCO₃ menjadi CaO yang lebih aktif dan berpori.
CaO kemudian diuji pada pH 4 dan pH 8. Hasil uji menggunakan AAS menunjukkan bahwa CaO pada pH 4 memiliki efisiensi adsorpsi tertinggi hingga 91,4%. Selain itu, adsorben masih efektif digunakan hingga tiga siklus regenerasi dengan penurunan kinerja yang relatif kecil.(*)
Penulis Ria Rizaniyah. Editor Ichwan Arif.












