
Selawe.com – Bagaimana anak-anak yang masih sekolah bisa mewujudkan kemakmuran untuk semua? Pertanyaan ini mengawali amanat yang disampaikan Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Yusuf Diachmad Sabri, S.T., MBA di Apel Pagi SD Muhammadiyah 1 GKB (Mugeb School).
Sabri menegaskan, jawabannya hanya satu, belajar. Ia lantas melontarkan pertanyaan berikutnya: “Bagaimana belajar bisa berhasil dengan baik?” Untuk pertanyaan kedua, kata Sabri, jawabannya ada lima hal.
Pertama, sebelum belajar harus berdoa. “Karena belajar untuk mendapatkan ilmu,” ujarnya.
Ia lantas mengajarkan doa sebelum belajar: “Robbi zidni ilma warzuqni fahma.”
Selain berdoa, meraih ridha orangtua. Sebab, Allah ridha kalau orangtua ridha. “Jika ibu bapak ridha, Allah mengabulkan doa. Sebelum berangkat sekolah, jangan lupa pamit kepada orangtua,” terangnya.
Ketiga, harus jujur ketika belajar. Kalau ada yang curang atau mencontoh, kata Sabri, nilainya bisa terlihat bagus. Tapi kalau tidak bisa mencontoh, akan terlihat kemampuannya yang sesungguhnya.
Ia lalu bercerita, ada seorang anak yang pintar. Hidup di desa, dia diminta orangtuanya bertani. Allah lalu memberikan ilham: tempatmu tidak di sini. Dia lantas mau belajar lalu pamit ke orangtuanya.
“Nak, Ibu hanya punya 40 dirham untuk kamu dan saudaramu,” ujar sang ibu lalu memberikan 40 dirham kepada anak tersebut.
Baca juga: Kala ‘Tanah Air’ menjadi Penawar Kekalahan
Besoknya, dia berangkat. Sebelum berangkat, ibu berpesan, jangan berbohong.
Sang anak berangkat. Di tengah perjalanan ada perampok. Seluruh uangnya diminta. Perampok bertanya, “Kamu punya uang?”

Anak tersebut mengingat kata ibu, jangan berbohong. Ia jujur membawa 40 dirham. Perampok tertawa mendengarnya. Tapi ketika dicek, uangnya benar-benar ada.
Perampoknya insyaf usai mendengar kejujuran anak itu. Ia menyadari, “Selama ini saya tidak jujur pada Allah,” ujarnya.
Keempat, patuh kepada guru dan belajar dengan benar. “Karena Allah menurunkan ilmu salah satunya lewat bapak ibu guru,” ungkapnya.
Terakhir, kalau melakukan sesuatu jangan takut salah atau dimarahi. “Mending dimarahi sekarang, ada yang mengingatkan. Kalau kalian salah tapi bapak ibu guru tidak mengingat, itu bapak ibu guru yang salah,” terangnya.
Begitulah Sabri mengajak anak-anak Mugeb School memperingati Milad Ke-112 Muhammadiyah pada 18 November 2024 di lapangan sekolah. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah. Editor Ichwan Arif