Liputan

Dorong Inovasi Pendidikan, Foskam SMP/MTs Gresik Gelar W-DAPI

14
×

Dorong Inovasi Pendidikan, Foskam SMP/MTs Gresik Gelar W-DAPI

Sebarkan artikel ini
Foskam
Suasana Workshop Digitalisasi Alat Paraktikum IPA di CAC 2 Spemdalas, Ahad (21/12/25) (M. Nur Qomari)

Selawe.co – Forum Silaturahim dan Komunikasi Kepala Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah (Foskam) SMP/MTs Kabupaten Gresik menunjukkan komitmennya dalam mendorong inovasi pendidikan dengan menyelenggarakan Workshop Digitalisasi Alat Praktikum IPA (W-DAPI) Batch 2, Ahad (21/12/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh 20 guru IPA dari 17 SMP/MTs Muhammadiyah se-Kabupaten Gresik. Workshop dilaksanakan di Ruang CAC 2 SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB.

Sebelumnya, W-DAPI Batch 1 telah sukses dilaksanakan pada 8 November 2025 di SMP Muhammadiyah 5 Bungah.

Sebagai pemateri adalah guru Informstika Spemdalas, Azam Al Faruq Abdul Wadud, S.Kom. Dalam materinya dia menyampaikan bahwa materi workshop berfokus pada implementasi Internet of Things (IoT) dalam pembelajaran IPA.

Materi yang diberikan meliputi deteksi suhu, gerak lurus beraturan, serta optimasi fotosintesis menggunakan sensor suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya.

“Produk yang dikembangkan sangat aplikatif untuk pembelajaran IPA, seperti monitoring suhu melalui serial plotter Arduino IDE, speedometer digital sebagai implementasi rumus gerak lurus beraturan, hingga alat monitoring optimalisasi fotosintesis,” jelasnya.

Meski demikian, Azam juga mencatat adanya tantangan berupa perbedaan kompatibilitas perangkat yang digunakan peserta selama workshop.

Kompetensi Guru

Antusiasme peserta tampak dari kehadiran dan keterlibatan aktif selama kegiatan. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Spemdalas, Jamilah, M.Pd., menyampaikan bahwa sekolahnya mengirimkan tiga guru IPA untuk mengikuti workshop ini.

“Tujuannya adalah meningkatkan kompetensi guru dalam digitalisasi alat praktikum IPA agar praktikum menjadi lebih mudah, menarik, dan efektif bagi peserta didik,” ungkapnya.

Ia berharap inovasi ini dapat membantu siswa lebih mudah memahami konsep IPA melalui praktik langsung berbasis teknologi.

Respon positif juga datang dari guru SMP Muhammadiyah 2 Balongpanggang,  Mu’nisatuz Zahroh. Menurutnya, workshop ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus mengatasi keterbatasan sarana praktikum di sekolah.

“Meski sempat terkendala jaringan saat instalasi, alhamdulillah saya berhasil membuat alat detektor suhu dan wiring speedometer digital,” tuturnya dengan penuh semangat.

Hal senada disampaikan oleh guru IPA MTs Muhammadiyah 9 Wotan, Arifiyanto, S.Pd. Ia menilai workshop ini sangat bermanfaat karena mampu mengolaborasikan mata pelajaran IPA dengan teknologi informasi.

“Ini sangat menarik untuk diterapkan di madrasah dan menambah keterampilan guru agar lebih adaptif dengan perkembangan zaman,” ujarnya singkat. (*)

Penulis M. Nur Qomari. Editor Ichwan Arif.