
SD Muhammadiyah 1 GKB merintis penggunaan prompt AI dalam perencanaan pembelajaran mendalam. Guru terbantu merancang skenario inovatif, menghemat waktu, dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Selawe.com – SD Muhammadiyah 1 GKB (Mugeb Primary School) mengambil langkah progresif memasuki tahun ajaran baru. Mereka mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI), khususnya prompt AI, sebagai alat bantu vital dalam merancang perencanaan pembelajaran mendalam. Suci Damayanti, S.Pd, mengumumkan terobosan ini dalam forum Pengimbasan Pembelajaran Mendalam di Averroes Hall pada Selasa (8/7/2025).
Prompt AI, serangkaian instruksi tekstual yang berinteraksi dengan sistem AI seperti ChatGPT, kini guru-guru memanfaatkannya untuk membantu menyusun rencana pembelajaran yang komprehensif. “Prompt AI adalah langkah strategis untuk menciptakan Perencanaan Pembelajaran Mendalam,” jelas Suci Damayanti.
Ia menambahkan, “Dengan prompt AI, guru dapat merancang skenario pembelajaran. Kami bisa meminta bantuan AI untuk membuat rencana pembelajaran sesuai format yang kami inginkan, dengan mengisi kelas, topik mata pelajaran, tujuan pembelajaran, dan model pembelajaran.”

Efisiensi dan Pengembangan Guru
Implementasi prompt AI secara praktis sangat efisien. Guru cukup menuliskan kebutuhan pembelajaran dalam bentuk prompt, misalnya: “Buatkan rencana pembelajaran mendalam tema ekosistem untuk siswa kelas 5 SD dengan pendekatan inkuiri dan penilaian autentik.” Sistem AI kemudian akan menghasilkan rencana pembelajaran lengkap, yang guru dapat sesuaikan kembali sesuai konteks.
Salah satu guru Tryas Ngudi Lestari, S.Pd mengungkapkan betapa AI membantunya. “Biasanya saya butuh waktu berjam-jam untuk menyusun rencana pembelajaran. Sekarang, cukup menuliskan kebutuhan, dalam hitungan menit saya sudah mendapatkan kerangka pembelajaran yang bisa langsung saya kembangkan,” ujarnya.
Meskipun demikian, Suci Damayanti mengingatkan bahwa AI adalah alat bantu. Adapun hasilnya harus tetap guru sesuaikan dengan materi modul pembelajaran.
Setelah presentasi, setiap perwakilan kelompok maju memaparkan hasil perencanaan Pembelajaran Mendalam yang mereka buat. Siti Latifah, S.Pd, mengakhiri sesi pelatihan dengan harapan besar bahwa guru-guru dapat mulai menerapkan Perencanaan Pembelajaran Mendalam pada ajaran baru ini.
“Jadi teman-teman sudah bisa mulai menyiapkan PPM-nya. Sebelum PPM, yang namanya CP, ATP, dan perangkat lain harus kita selesaikan. Ilmu yang kita dapat ini masih sedikit, jadi harus kita kembangkan lagi. Tidak hanya siswa yang belajar, guru juga belajar,” pungkasnya. (*)
Penulis Kaiisnawati Editor Sayyidah Nuriyah