
Selawe.com – Suasana haru dan kekaguman menyelimuti ruangan Andalusia Hall, Sabtu (20/9/2025), saat siswa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik menampilkan musikalisasi puisi (mupus) dalam rangkaian acara sosialisasi kelas IX dan parenting bertema Swipe Right to Your Teen’s Heart.
Sebanyak sembilan siswa dari kelas VIII dan IX tampil memukau dalam pertunjukan ini, yaitu Zaidun Rizky Fadhilah (8C), Melvin Adriansyah (8A), Syazani Yafi Mahardika (8I), Faisal Mirza Lakeisha Efendi (8C), Athaya Fakhira Ardiansyah (8F), Zabira Alaula Arnie (8), Cheryl Azzela Shazmecka (9F), Azahra Ariibah Tachir (8F), dan Laras Pramita Dihyantari (8F).
Dalam penampilan tersebut, mereka membawakan dua puisi berjudul Peziarah karya L. Machali dan Lonceng Merpati karya A. Muttaqin. Menurut pembina mupus, Ustadz Bambang Hermanto, S.Sn., puisi Peziarah menyampaikan pesan reflektif tentang kehidupan setelah kematian, semangat, kebebasan, dan keceriaan dalam menjalani hidup.
Sementara Lonceng Merpati mengajak para pendengar merenungi makna kebahagiaan dan kesedihan dalam hidup manusia serta mengingatkan pentingnya bersyukur atas nikmat dari Sang Pencipta—sesuatu yang sering kali terlupakan.
Dengan mengenakan dresscode serba hitam, para personil tampil penuh kharisma. Warna hitam dipilih sebagai simbol kekuatan, ketegasan, dan keyakinan dalam menerima segala takdir Ilahi.
“Hitam itu bukan duka, tapi ketegasan hati dalam menerima kehendak Tuhan,” jelas Ustadz Bambang dalam wawancara usai penampilan.
Alunan musik dari perpaduan alat seperti gitar, kajun, jidor, cymbal, krincingan memperkaya penghayatan setiap bait puisi yang dibawakan. Harmoni musik yang lembut dan syahdu membuat suasana hening menyelimuti ruangan. Para wali siswa tampak begitu larut dalam alur puisi, terbawa oleh makna mendalam dan irama yang mengalun menyentuh hati.
Terlihat ayah maupun bunda yang hadir pun ikut terbawa suasana. Mereka menunduk, terdiam, bahkan beberapa menghela napas panjang—pertanda ketakjuban sekaligus perenungan. Tepuk tangan meriah yang terdengar di akhir penampilan menjadi bukti bahwa pertunjukan ini berhasil menyentuh emosi dan memberi kesan mendalam bagi para penonton.
Ustadz Bambang menaruh harapan besar dari pertunjukan ini, baik kepada siswa maupun orang tua. Ia berharap para orang tua lebih mendukung aktivitas seni anak-anaknya sebagai bentuk ekspresi diri dan pembelajaran karakter.
Sedangkan bagi siswa, diharapkan mampu menginterpretasikan makna puisi, bertanggung jawab dalam berkarya, dan menjaga warisan sastra dari dampak negatif teknologi.
“Bukan sekadar tampil, tapi juga belajar menghidupkan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra,” tuturnya.
Sang vokalis Cheryl Azzela S menyampaikan untuk bisa performance, dia dan tim harus berlatih sekitar 7 kali, mulai 13-20 September 2025. “Kami merasa ada tantangan cukup berat yaitu perbedaan jadwal untuk latihan dan juga menjaga kekompakan tim. Dua hal ini sangat penting guna menjaga harmonisasi saat menyampaikan isi puisib dengan alunan musiknya,” akunya.
Kesan Mendalam
Wali siswa dari siswa kelas IX Fez Qarsafah Al Zahkiyah RZ, Lilil Rahmawati mengatakan puisi yang dilantumkan tim Mupus Spemdalas terasa mendalam isi maknanya.
“Puisinya sangat berkesaqn sekaligus bangga karena siswa tidak hanya fokus mengembangkan diri di bidang akademik, tetapi juga potensi luar biasa di bidang nonakademik,” katanya.
Kepercayaan diri, lanjutnya, yang lujar biasa dari anak-anak sangat terlihat. “Narasi dalam puisi mengandung makna bentuk kepedulian yang sangat apik disampaikan,” sambungnya.
Dia berharap ke depan bisa lebih menyelaraskan antara suara dan iringan musik agar pesan bisa tersampaikan dengan baik. (*)
Penulis M Nor Qomari. Editor Ichwan Arif.