Liputan

Rahasia Alesha Sabrina Torehan Juara I Panahan

81
×

Rahasia Alesha Sabrina Torehan Juara I Panahan

Sebarkan artikel ini
Panahan
Alesha mengibarkan bendera spemdalas sebelum naik panggung

Selawe.com – Kabar membanggakan hadir dari ajang ME Confest 2025 yang diumumkan pada Ahad (30/11/2025) di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).

Dalam kompetisi panahan kategori Barebow Putri tingkat siswa SMP/MTs, Alesha Sabrina Sakhi Rosyadi, siswi kelas 7 Great dari SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, sukses meraih Juara 1.

Prestasi ini mengukuhkan kemampuan Alesha sebagai atlet muda berbakat yang mampu bersaing di tingkat regional.

Alesha, dengan nomor peserta 2510700004, tampil percaya diri sejak awal perlombaan. Dengan fokus, ketenangan, dan teknik yang matang, ia berhasil mengungguli peserta lainnya dan membawa pulang gelar juara untuk sekolahnya.

Cabang lomba panahan pada gelaran Muhammadiyah Education Conference Sport, Arts, and Festival (ME Confest) 2025 sukses digelar pada Sabtu (29/11/2025) di Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).

Alesha Sabrina mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya setelah berhasil meraih Juara 1 panahan Barebow Putri di ME Confest 2025. Ia mengaku bahwa semua lelah dan perjuangan selama latihan terbayar lunas ketika panah terakhirnya tepat mengenai sasaran tengah.

Alesha mulai menekuni panahan sejak kelas 3 SD, berawal dari rasa penasaran terhadap ekstrakurikuler di sekolah, hingga akhirnya menemukan kesenangan dalam fokus dan ketenangan saat menarik busur.

Berlatih rutin di Petrokimia Archery Club, ia merasakan lingkungan yang hangat seperti keluarga. Dalam kesehariannya, Alesha berlatih tiga kali seminggu, meningkat menjadi lima kali menjelang kejuaraan, termasuk latihan teknik, kecepatan, serta kebugaran jasmani.

Tantangan terbesar yang pernah ia alami adalah kalah dalam latihan internal, namun dorongan dari pelatih membuatnya belajar dari kesalahan dan bangkit lebih kuat. Ia juga menata waktu belajar dengan membuat jadwal harian dan menghindari menunda tugas.

Dalam setiap pertandingan, persiapan mental menjadi bagian penting bagi Alesha. Ia selalu melakukan pernapasan dalam sebelum bertanding dan membayangkan dirinya tampil sempurna, yang membuatnya lebih rileks dan percaya diri.

Alesha mengidolakan atlet panahan Diananda Choirunnisa karena ketekunannya dan menjadikannya inspirasi untuk terus berkembang.

Momen paling berkesan baginya di ME Confest 2025 adalah saat ia menembakkan panah terakhir yang menentukan kemenangan. Setelah prestasi ini, Alesha menargetkan dapat berlaga di kejuaraan nasional dan suatu hari mewakili Indonesia di kancah internasional, bahkan Olimpiade.

Ia juga berharap lebih banyak teman seusianya tertarik mencoba olahraga panahan yang telah membentuk karakter disiplin, fokus, dan pantang menyerah dalam dirinya.

Menurut wali kelasnya, Khotimatul Khusnah, S.Pd, prestasi Alesha bukan hanya membanggakan, tetapi juga menunjukkan bahwa kemampuan akademik dan non-akademik dapat berjalan seimbang.

“Aktivitas lomba dan panahan tidak seberapa mengganggu akademiknya, karena jadwal latihan panahannya saat pulang sekolah dan untuk lombanya biasanya weekend jadi dia masih tetap aktif mengikuti dan menerima materi di kelas.

Hanya saja, saat ada tugas yang diberikan saat waktu-waktu dia intensif latihan atau lomba, sepertinya dia kesulitan mengatur waktu,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa Alesha juga memiliki kepribadian yang menyenangkan. “Kesehariannya alesha anak yang mudah bergaul, dia akrab bersosialisasi dengan semua temannya di kelas,” sambungnya.

Saat diwawancarai, Selvy Rizki Amalia, selaku ibu dari Alesha Sabrina Sakhi Rosyadimenceritakan bagaimana awal ketertarikan putri mereka pada olahraga panahan. Sang ibu mengungkapkan bahwa sejak kelas 1 SD, dirinya sudah tertarik memasukkan Alesha ke kegiatan memanah, namun Alesha belum berminat.

“Akhirnya di kelas 3 SD Alesha berminat ikut memanah, dan alhamdulillah ternyata berbakat,” ujarnya.

Sebagai orang tua, mereka tidak memaksa Alesha, namun selalu mendorongnya mencoba hal-hal positif agar ia memiliki pengalaman baru. “Kasarannya supaya Alesha tidak menganggur,” seloroh sang ibu.

Dalam mendukung konsistensi latihan, orang tua Alesha menekankan pentingnya komunikasi serta pengingat yang terus-menerus terkait kewajiban dan tanggung jawab antara sekolah, latihan, dan istirahat.

Selain prestasi, orang tua Alesha melihat banyak perkembangan karakter yang terbentuk melalui panahan. Menurut mereka, olahraga ini telah menumbuhkan ketahanan mental, motivasi tinggi, rasa percaya diri, disiplin, kemampuan fokus, serta sikap pantang menyerah yang semakin kuat.

Mereka berharap Alesha dapat menjadi pribadi yang istiqomah, tidak cepat puas, dan terus meningkatkan kemampuan memanahnya tanpa mengabaikan prestasi akademis. “Kami ingin Alesha tumbuh sebagai anak yang berimbang, berprestasi, dan selalu siap menghadapi tantangan,” pungkas mereka. (*)

Penulis M Nor Qomari. Editor Ichwan Arif.