Liputan

Rindu Ayah: Kidung Haru Perpisahan Smamio

60
×

Rindu Ayah: Kidung Haru Perpisahan Smamio

Sebarkan artikel ini
Smamio Inspiring Memories #7 hadirkan drama musikal “Rindu Ayah” yang menyentuh hati, gambarkan perjuangan dan kerinduan akan kehangatan keluarga. Kisah pilu berbalut harmoni.
Drama musikal Rindu Ayah di acara Smamio Inspiring Memories

Smamio Inspiring Memories #7 hadirkan drama musikal “Rindu Ayah” yang menyentuh hati, gambarkan perjuangan dan kerinduan akan kehangatan keluarga. Kisah pilu berbalut harmoni.

Selawe.com – Senin, 16 Juni 2025, Ballroom Giriloka Hotel Aston Gresik yang megah mendadak bergemuruh. Bukan oleh hiruk-pikuk biasa, melainkan oleh riuh tepuk tangan dan desiran haru yang membelai seisi ruangan.

Panggung Smamio Inspiring Memories #7, ajang pelepasan siswa kelas XII, baru saja menyajikan suguhan istimewa: sebuah drama musikal bertajuk “Rindu Ayah.” Seketika, aura formal berubah. Berganti gelombang emosi yang meluap begitu para pemain menjejakkan kaki di atas pentas.

Pemain dominan wajah-wajah belia siswa kelas X dan XI. Mereka tak hanya sekadar berakting, namun menghidupkan setiap jengkal cerita, mengoyak batas antara fiksi dan realita.

Jejak Perjuangan dalam Notasi Pilu

Di balik keindahan pementasan yang memukau, terhampar jejak kerja keras dan dedikasi. Selama dua minggu penuh, para siswa pilihan ini rela menguras tenaga, berlatih drama musikal usai jam pelajaran.

Lelah menggerogoti raga, namun semangat mereka tak sedikit pun luntur, seolah terpatri oleh gema melodi “Rindu Ayah.” Alisa, siswi kelas X yang memerankan tokoh utama, begitu piawai menggambarkan pergolakan batin seorang anak yang dilanda amarah dan kesedihan.

Terpaksa ia pergi, menembus jarak, meninggalkan hangat pelukan ibu di kampung halaman demi seuntai asa memperbaiki nasib. Namun, jauh di lubuk hati, kerinduan akan kehangatan rumah dan cinta orang tua tetap bersemi, tak terpadamkan.

Racik Emosi Jadi Harmoni

Drama musikal ini tak lepas dari tangan dingin Suci Rismawati, S.Pd., guru Smamio yang piawai meracik emosi menjadi harmoni. Bersama siswa-siswi ekstrakurikuler musik Smamio, mereka merangkai lagu-lagu yang menusuk kalbu, memperkuat setiap adegan, dan mengantar penonton pada puncak rasa haru.

“Drama musikal ‘Rindu Ayah’ ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi penonton untuk menghargai keluarga dan hubungan yang dimiliki,” ungkap Suci, akrab disapa Bu Suci.

“Dengan musik yang indah dan cerita yang menyentuh hati, drama musikal ini pasti akan meninggalkan kesan yang mendalam bagi penonton,” lanjutnya.

Ia menambahkan, “Saya berharap audiens dapat menangkap bahwa kadang-kadang hidup tidak seperti yang kita inginkan. Kadang nasib membawa kita harus pergi. Namun, di antara banyaknya ketidakpastian hidup yang sering membawa kita terbawa angin entah ke mana, kita masih memiliki orang tersayang yang membuat kita tetap harus bertahan.” (*)

Penulis: Fitri Dewi Sundari Editor: Sayyidah Nuriyah