Liputan

Spemdalas Gelar Tahsin for Teachers Jaga Semangat Bembaca Al-Quran

94
×

Spemdalas Gelar Tahsin for Teachers Jaga Semangat Bembaca Al-Quran

Sebarkan artikel ini
Taksin Spemdalas

Tahsin for Teachers diikuti seluruh guru Spemdalas di CAC Room dengan pemateri pembina guru tahsin lembaga Al-Quran di Gresik Chairi Sulaiman, Jumat (11/7/2025). (Ichwan Arif/Selawe.com)

Selawe.comUpgrading Tahsin diikuti seluruh guru SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik di CAC Room dengan pemateri pembina guru tahsin lembaga Al-Quran di Gresik Chairi Sulaiman, Jumat (11/7/2025).

Waka Ismuba Spemdalas Ain Nurwindahsari, MIRkh menyampaikan pelatihan Tahsin for Teachers bertujuan untuk refreshment kemampuan tahsin guru dan karyawan Spemdalas.

“Guru dan karyawan Spemdalas memiliki kemampuan bacaan Al-Quran yang beragam sehingga perlu dilakukan peningkatan serta agar bagaimana cara membaca Al-Quran mereka sama,” katanya ke peserta Tahsin for Teacher

Dia menuturkan, pelatihan ini juga agar meningkatkan semangat membaca Al-Quran. “Setelah ini akan ada follow up, dibuka pendaftaran tahsin khusus guru bagi yang berminat. Hal ini untuk memfasilitasi guru yang ingin terus  meningkatkan kemampuan baca Al-Qurannya,” jelasnya.

Spemdalas

Tahsin for Teachers diikuti seluruh guru Spemdalas di CAC Room dengan pemateri pembina guru tahsin lembaga Al-Quran di Gresik Chairi Sulaiman, Jumat (11/7/2025). (Ichwan Arif/Selawe.com)

Pengantar Intonasi Al-Quran

Dalam materunya, Chairi menyampaikan tajwid atau tahsin adalah mengucapkan, melafalkan, membunyikan setiap huruf dari tempat keluarnya serta memberikan hak dan mustahaknya.

“Hak yaitu sifat atau karakter khas yang tidak berubah. Kalau mustahak karakter bacaan yang bisa berubah karena pengaruh huruf setelahnya atau sebelumnya,” jelasnya.

Hasilnya disebut dengan tartil. Mentajwidkan huruf dan mengetahui cara waqaf. “Kalau tidak tepat makhorijul hurufnya bisa mengubah maknanya. Kalau waqofnya tidak tepat atau terpenggal di tengah kata,” jelasnya.

Dua hukum yang berbeda, mempelajarinya hukumnya fardhu kifayah. Kalau membaca Al-Quran dengan baik dan benar hukumnya fardhu ain.

“Tartil tanpa belajar tahsin, apakah bisa?” tanyanya ke semua peserta.

Dia mengatakan, sesungguhnya Al-Quran ini diturunkan dengan tujuh macam dialek, maka bacalah yang mudah untuk kalian dari tujuh macam dialek itu. (HR Muslim)

“Karena apa yg dilihat dan didengar akan dipengaruhi dan bahkan dibatasi oleh apa yang kita ketahui, sosiolinguistik,” ujarnya.

Maka, tekannya, belajar tahsin bertujuan untuk upaya menjaga kapasitas periwayatan Al-Quran, mentaati perintah Allah dan Rasul, upaya menjadi manusia terbaik, menanam pahala, berharap syafaat dan syurga, dan menjaga lisan dari kesalahan terutama yang bisa merusak makna Al-Quran. (*)

Penulis Ria Rizaniyah. Editor Ichwan Arif.