Tadabbur Al-Quran Literasi Beragama

Ilmiyah Infahah, S.Pd.
Ilmiyah Infahah, S.Pd.
Ilmiyah Infahah, S.Pd.I., guru Al-Quran SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik

Tadabbur adalah bentuk literasi bagi guru dan siswa, sehingga dapat mengetahui, membaca, memperhatikan, memahami dan mengaplikasikan dalam rangkaian kehidupan sehari-hari.

Penulis Ilmiyah Infahah, S.Pd.I., guru Al-Quran SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik

Selawe.com – Dijelaskan bahwa pendekatan pembelajaran deep learnig adalah sebuah pembelajaran yang tidak hanya mengutamakan hafalan saja, maka deep learning dalam pembelajaran Al-Quran.

Selain siswa kita ajak untuk murojaah sebentar kita mengajak siswa untuk menggali pengetahuan yaitu dengan metode tadabbur Al-Quran yang lebih dalam dan bermakna yaitu kandungan yang terdapat dalam surat yang sedang kita hafalkan, sehingga siswa tidak bosan dan sepaneng dengan hafalan mereka.

Tadabbur adalah bentuk literasi bagi guru dan siswa, sehingga dapat mengetahui, membaca, memperhatikan, memahami dan mengaplikasikan dalam rangkaian kehidupan sehari-hari.

Karena literasi dalam pembelajaran Al-Quran bukan hanya sebatas  membaca saja akan tetapi lebih ke upaya seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan sehingga mendapat pemahaman dan menjadi landasan dasar dalam berprilaku.

Untuk memudahkan penjelasan ke siswa biasanya kita memberikan rancangan pembelajaran tadabbur surat pilihan menjadi tiga konsep dasar, yaitu membaca, menyatukan pikiran dan hati serta mengamalkan (dalam hal ini mencari hikmah yang dapat kita ambil dari peristiwa atau kandungan surat yang kita bahas).

Kita tidak langsung menjelaskan apa yang terkandung di dalam surat tersebut, melainkan memancing siswa dengan beberapa pertanyaan,misalkan saat siswa belajar tahfidz surat Al-Haaqqoh.

Kita memberikan pertanyaan adakah diantara kalian yang mengetahui dua kaum besar yang hidup pada saat masa kepemimpinan Nabi Hud dan Nabi Shalih.

Dengan demikian kita mampu menumbuhkan siswa untuk berliterasi dengan membuka Al-Quran terjemah dan mencari penjelasan yang terkandung di dalamnya.

Langkah selanjutnya biasanya kita juga membagi siswa  menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan antar teman tentang tema surat yang sudah kita tentukan.

Finally, siswa membuat  peta konsep atau mading yang sesuai dengan tema surat yang sudah kita tentukan kepada mereka dan sebelum pembelajaran berakhir masing-masing kelompok mempresentasikan dari hasil diskusi mereka yang berupa peta konsep atau bentuk mading.

Guru memberikan relaksasi dan penguatan kepada masing-masing kelompok dari hasil diskusi dan presentasi yang sudah mereka lakukan. (*)

Editor Ichwan Arif.

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *