
Penghargaan bagi sosok-sosok di balik layar pendidikan bukan sekadar seremoni. Di SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (Mugeb Primary School), apresiasi menjadi bahan bakar utama untuk merawat dedikasi dan profesionalitas para pendidik
Selawe.com – SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik sukses menggelar Sinergy Program bagi guru dan karyawan selama dua hari, Kamis-Jumat (18-19/12/2025). Sekolah menyelenggarakan kegiatan ini tepat setelah serah terima rapor kepada wali murid.
Salah satu agenda utama dalam pertemuan tersebut adalah penyerahan penghargaan kepada guru dan karyawan terbaik. Pada Kamis malam, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Rizka Navilah Safitri, membacakan 15 nama yang berhak menerima penghargaan tersebut. Rizka meyakini bahwa seluruh guru dan karyawan Mugeb Primary School telah menjadi sosok terbaik. Namun, malam itu, sekolah secara khusus memberikan penghargaan kepada yang terbaik di antara yang terbaik.
Sepuluh guru yang menerima penghargaan tersebut antara lain Agus Suprayitno, S.Pd (Koordinator Pembiasaan Kelas III-IV), David Al Ghifari Abwa, S.Pd (Koordinator BAS), Nining Novita Asih, S.P. (Korbid Mapel IPAS, IT, dan STEM), Novita Zahiroh, S.Pd (Wali Kelas I), Raden Panji Hartono, M.Pd (Wali Kelas VI), Nur Khomariah, S.Pd (Wali Kelas I), Suhartutik, S.Pd (Wali Kelas VI), Akhmad Mujahiddul Authon, S.Pd (Koordinator Pembiasaan Kelas V-VI dan K3S), Nur Hakiki, M.Pd (Tim Marketing), serta Sayyidah Nuriyah, S.Psi (Koordinator Literasi dan BK).
Sementara itu, lima karyawan yang mendapatkan penghargaan serupa adalah Rayi Anita Purnomo, Imam Buchori, Agoeng Poedjihana, Budi, dan Mukhtarom Rusdiana.

Bangun Loyalitas melalui Budaya Kerja Positif
Kepala SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik, Fony Libriastuti, menjelaskan bahwa pemberian penghargaan ini merupakan langkah strategis sekolah untuk menciptakan budaya kerja yang positif.
“Guru dan karyawan yang menerima penghargaan akan merasa dihargai. Hal ini dapat mendorong kesuksesan-kesuksesan lainnya,” ujar Fony.
Ia menambahkan, apresiasi ini juga bertujuan memotivasi rekan sejawat lainnya agar terus memberikan performa maksimal. Pihak sekolah menetapkan beberapa kriteria penilaian yang ketat. Meliputi kedisiplinan, kepekaan dalam bekerja, loyalitas, hingga kemampuan menjalin hubungan baik dengan sesama rekan kerja.
Adapun manajemen sekolah, yang terdiri dari kepala sekolah dan para wakil kepala sekolah, memegang peranan vital sebagai pengampu kebijakan. Fony menekankan pentingnya keteladanan dari jajaran pimpinan. Menurutnya, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah harus mampu menjadi contoh nyata bagi seluruh staf.
“Dengan begitu, guru dan karyawan akan melakukan hal yang sama sehingga tercipta budaya kerja yang positif. Tentu hal ini juga harus mendapatkan dukungan dari sistem yang telah kami bangun sebelumnya,” tegasnya.
Pola kepemimpinan yang partisipatif ini terbukti mampu menjaga ritme kerja di lingkungan Mugeb Primary School tetap harmonis dan produktif.
Dedikasi Tanpa Batas
Salah satu penerima penghargaan, Rayi Anita Purnomo atau yang akrab disapa Anita, membagikan kisah inspiratifnya. Anita telah mengabdi di lingkungan Mugeb selama empat tahun terakhir setelah sebelumnya sempat bertugas di SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) dan SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas).
Setiap hari, Anita menempuh perjalanan selama 40 menit dari rumahnya di Lamongan menuju sekolah di Gresik. Jarak dan waktu tidak menjadi penghalang baginya untuk memberikan pelayanan terbaik. Ia memiliki prinsip kerja yang sederhana namun sangat kuat dalam menjaga integritasnya sebagai karyawan.
“Biasanya saya selalu menekankan ke teman-teman dan diri sendiri, jika bekerja itu dua hal yang perlu diterapkan. Yaitu bekerja dengan kinerja dan attitude yang baik,” ungkap Anita.
Baginya, penghargaan ini merupakan buah dari konsistensi dalam menjaga perilaku dan kualitas kerja di lapangan.
Ia mengaku merasa puas ketika mampu menyelesaikan tanggung jawabnya, terutama dalam hal-hal teknis yang mendukung kelancaran agenda sekolah. Baginya, tantangan terbesar sekaligus kebahagiaan tertinggi adalah saat ia bisa memastikan kebersihan dan kesiapan peralatan sekolah untuk sebuah acara.
“Yang paling menyenangkan sekaligus menantang ialah ketika bisa membantu kebersihan maupun persiapan kebutuhan peralatan kegiatan di sekolah hingga acara tersebut sukses tanpa terkendala,” pungkasnya.
Kisah Anita dan para peraih penghargaan lainnya menjadi bukti bahwa keberhasilan sebuah lembaga pendidikan berdiri di atas fondasi kerja keras dan apresiasi yang tulus bagi setiap elemen di dalamnya. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah











