
Selawe.com – Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana Mugeb School Siswanto, S.Pd.I. menjadi pembina upacara bendera, Senin (17/2/25).
Di hadapan seluruh siswa kelas I-VI, dia berpesan agar para siswa selalu menjadi anak yang cerdas dan berkarakter. Salah satunya melalui kegiatan upacara bendera pagi itu yang melatih kedisiplinan siswa.
“Pagi ini kita melaksanakan upacara untuk berlatih disiplin. Bisa nggak kita berdiri tegak. Bisa nggak kita diam. Berbicara yang baik atau diam. Itu bagian dari karakter anak yang cerdas atau berkarakter,” tutur pria yang akrab disapa Sis itu.
Dia kemudian menjelaskan pentingnya menjadi orang yang cerdas. “Dalam bahasa Asmaul Husnah, cerdas adalah ar-Rasyid,” ungkapnya.
Cerdas, lanjutnya, melebihi berilmu. Orang yang cerdas, kata Rasulullah, yang dilakukan selalu ingat kematian.
“Manfaat nggak saya jawil-jawil teman? Kalo manfaat, lakukan. Kalo nggak manfaat, diam. Karena nanti kita dimintai pertanggungjawaban oleh Allah,” ujar Direktur Lazismu KL GKB ini.
“Kita ini bukan bangsa serigala atau harimau. Kita manusia. Jadi ngomongnya yang halus lemah lembut, tidak perlu teriak,” tutur Sis.
Maka, sambungnya, anak yang cerdas itu anak yang pemikir, pengamat, bisa berbicara dengan benar. “Itulah karakter! Anak yang cerdas pasti berkarakter,” imbuhnya.

Kalau cerdas tidak berkarakter, berarti cerdasnya hanya sementara. Sis juga mengatakan, orang yang seperti itu nanti akan berakhir di neraka.
“Orang cerdas selalu berpikir manfaat. Kalau ada sampah, kan ada tong sampah, buang di tempat sampah. Itu kan manfaat. Kran air kalau gak ada orang, matikan. Karena tidak berfungsi,” tuturnya.
Di akhir amanatnya, dia menyulut semangat para siswa dengan melontarkan pertanyaan “Siap jadi anak cerdas?”
Serentak semua siswa menjawab, “Siap!”
“Siap jadi anak berkarakter?” Kembali jawaban “Siap” menggema di lapangan timur Mugeb School.
“Semoga apa yang kita ucapkan disaksikan Allah dan sukses di dunia dan akhirat,” pungkasnya di hadapan sekitar 900 siswa pagi itu. (*)
Penulis Mar’atus Sholichah Editor Sayyidah Nuriyah