Liputan

Kemerdekaan adalah Pengorbanan Pahlawan, Bukan Hadiah

62
×

Kemerdekaan adalah Pengorbanan Pahlawan, Bukan Hadiah

Sebarkan artikel ini
Kapten Mujiyanto menyampaikan amanat upacara. (Nurma Aini Salsabila)

Selawe.com — Suasana upacara bendera di SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (Mugeb Primary School) pada Ahad, 17 Agustus 2025, terasa khidmat. Bukan hanya karena bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI, tetapi juga karena semangat membara yang terpancar dari seluruh peserta.

Para siswa kelas III-VI dengan seragam merah putih serta guru-guru berseragam abu-abu merah menyimak dengan saksama. Sebelum menyampaikan amanat, Kapten Inf Mujiyanto, Komandan Koramil 0817/07 Kebomas yang bertindak sebagai pembina upacara, mengajak seluruh peserta untuk mengepalkan tangan. Kemudian berteriak lantang, “Merdeka!”

Semangat ini seolah menyalurkan kembali ingatan akan perjuangan para pendiri bangsa yang memproklamasikan kemerdekaan. Kapten Mujiyanto menegaskan, “Kemerdekaan bukanlah hadiah, melainkan hasil pengorbanan jiwa raga para pahlawan bangsa.”

Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, ia mengingatkan, Indonesia kini memasuki usia ke-80 tahun kemerdekaannya. Menurut Kapten Mujiyanto, bangsa ini harus memiliki semangat belajar, disiplin, dan cinta tanah air.

“Tugas generasi muda adalah melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan belajar, berdisiplin, dan berbuat baik,” tuturnya berseragam tentara.

Kapten Mujiyanto menyampaikan amanat upacara. (Ilmi Zahrotin Faidzullah Alhamidy)

Meneladani Jasa Guru dan Pahlawan

Dalam amanatnya, Kapten Mujiyanto juga mengingatkan pentingnya jasa guru. “Anakku, belajarlah lebih rajin dan giat. Masa depan Anda ada di tangan dan pikiran Anda. Ikuti kata orang tua dan guru. Saya kalau tidak ada guru tidak mungkin seperti ini,” ujarnya.

Selanjutnya, dengan tegas ia menyebut bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Sebagai penutup, ia mengajak seluruh peserta menjadikan momen ini sebagai wujud rasa syukur. Di samping itu juga meneladani semangat juang pahlawan, dan memperkuat persatuan bangsa.

Ia menutup amanatmya dengan doa dan harapan agar Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan.

Setelah upacara selesai, perwakilan siswa kelas I-VI menyuguhkan penampilan medley lagu daerah yang memukau. Mereka membawakan lagu “Apuse”, “Cublak-Cublak Suweng”, “Ampar-Ampar Pisang”, “Bungong Jumpa”, dan “Yamko Rambe Yamko” dengan gerakan koreografi yang lincah dan semangat. (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah