Liputan

Deep Learning Warnai TOT Hizbul Wathan Guru Berlian Primary School

48
×

Deep Learning Warnai TOT Hizbul Wathan Guru Berlian Primary School

Sebarkan artikel ini
Berlian School
Guru Berlian Primary School antusias mengikuti ToT HW (Farikha/Selawe.com)

Selawe.com – Sebanyak 31 guru SD Muhammadiyah GKB 2 Gresik (Berlian Primary School) mengikuti Training of Trainer (TOT) Hizbul Wathan (HW) yang dipandu oleh Ramanda Muhammad Harun dari Kwartir Wilayah Jawa Timur, Sabtu (16/8/2025).

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kompetensi guru sekaligus menggaungkan pembelajaran mendalam (deep learning) melalui kepanduan HW.

Suasana pembukaan TOT berlangsung hangat dan penuh semangat. Kepala SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian Primary School), Farikha, yang dikenal gemar berpantun, kali ini memilih cara berbeda. Ia mengajak seluruh peserta menyanyikan lagu tentang serunya menjadi pelatih HW, dilanjutkan dengan Mars HW. Tepuk tangan dan tawa peserta pun memenuhi ruangan.

“HW itu pancen oke. Mari kita menjadi pelatih yang betul-betul menguasai keterampilan HW dan bersemangat mengajarkannya kepada murid-murid kita,” pesan Farikha kepada peserta.

Sepanjang sesi, Ramanda Harun menyampaikan materi dasar HW mulai dari sejarah, jenjang siswa, hingga praktik memulai dan menutup latihan. Aktivitas berlangsung interaktif, dengan peserta aktif menjawab pertanyaan diselingi gerak dan lagu.

Menurut Harun, konsep pembelajaran mendalam sejatinya sudah melekat dalam tradisi HW. “Deep learning sejak zaman HW lahir sudah diterapkan. Alhamdulillah, kini Menteri Pendidikan juga mengamanahi hal itu untuk semua mata pelajaran,” ujarnya.

Ia menekankan tiga prinsip pembelajaran mendalam—berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan—yang bisa diimplementasikan melalui latihan HW. Kepanduan ini, lanjutnya, menekankan pembentukan karakter religius, cinta tanah air, kolaboratif, dan mandiri. Semua nilai tersebut selaras dengan pencapaian Delapan Dimensi Profil Lulusan (8DPL).

“Latihan HW itu banyak praktiknya, sering di alam terbuka, bisa di lapangan atau hutan. Tapi semuanya harus bernilai Islam. Meskipun kemah, anak-anak tetap harus sholat, mandi, dan menjaga alam,” jelas Harun, sambil melontarkan candaan yang memancing tawa peserta.

Kegiatan TOT yang berlangsung pukul 08.00–10.30 itu membangkitkan antusias guru-guru Berlian Primary School. Mereka melakukan simulasi upacara pembukaan HW, bahkan sempat berlari-larian mencari tempat persembunyian seperti murid.

Riva Faizati, salah satu peserta TOT, menyebut praktik tersebut sangat berkesan. “Seru sekali, berasa jadi murid dan guru. Sesi sembunyi lalu berkumpul dalam lingkaran bisa langsung dipraktikkan ke anak-anak,” ujarnya.

Kegiatan ditutup dengan komitmen bersama untuk terus meningkatkan kompetensi ke-HW-an. Berlian Primary School berharap, latihan HW ke depan dapat berjalan sesuai panduan organisasi, dengan menekankan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan penuh kesadaran bagi murid maupun guru. (*)

Penulis Farikha. Editor Ichwan Arif.