Andi Harsanto, alumni Mugeb Primary School, berbagi kisah inspiratifnya dari seorang penakut menjadi pengusaha sukses dalam acara Friday Boarding School.
Selawe.com – Averroes Hall ramai pada Jumat (29/8/2025) ketika acara Friday Boarding School (FBS) bertajuk “Learn With Purpose, Grow with Passion” menampilkan sosok inspiratif. Dialah Andi Harsanto, alumni angkatan ketiga Mugeb Primary School, yang hadir untuk berbagi kisah suksesnya.
Dalam pemaparan yang memukau, Andi menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh lika-liku. Dari seorang anak yang penakut menjadi pribadi berani dan pantang menyerah.
Andi mengungkapkan, keberaniannya lahir dari serangkaian pengalaman berwirausaha sejak 2017. Ia memulai dengan bisnis ayam goreng Nelongso, kemudian merintis mi pedas It’s Me To Me yang kini memiliki cabang di Gresik dan Sidoarjo.
Saat ini, Andi fokus mengelola dua usahanya, yaitu Waroeng Sambal Bakar dan Cwiemie Kaykiora. Ia juga pernah merintis CV Dua Sejoli, sebuah usaha peternakan bebek pada 2010–2011. Kisah perjalanannya itu menunjukkan bahwa modal terbesar bukanlah uang, melainkan keberanian untuk memulai.
Punya Rencana, Terus Belajar
Menurut Andi, kunci meraih kesuksesan ialah memiliki tujuan yang jelas dan perencanaan yang matang, baik dalam pendidikan maupun berwirausaha. Setiap orang, kata dia, harus menentukan target yang ingin dicapai, jenis usaha yang akan dijalankan, modal yang dibutuhkan, serta target pasar yang dituju sejak dini.
Selain itu, disiplin dan konsistensi juga memegang peranan penting. Andi menekankan pentingnya membangun kebiasaan baik, seperti berdoa, salat lima waktu, dan melakukan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh.
“Jangan pernah setengah-setengah,” pesannya.
Ia juga mendorong para siswa untuk terus belajar, mengembangkan diri, dan memiliki pola pikir yang kuat agar siap menghadapi tantangan.
Modal dan Kiat Tumbuh
Sesi motivasi semakin hidup saat para siswa mengajukan pertanyaan. Asyam Rashya Rasendra dari kelas VI Drum bertanya tentang investasi menjanjikan.
Andi menjawab, bisnis kuliner, khususnya rumah makan, masih sangat potensial. Fatih Asyraff Putrahendri dari kelas VI Biola penasaran dengan CV Dua Sejoli, sementara Aqila Khaira Nurwilda dari kelas VI Electone bertanya tentang cara memperoleh modal.
Menanggapi pertanyaan Aqila, Andi menjelaskan bahwa modal besar tidak selalu diperlukan. “Modal bisa dimulai dari yang kecil, lalu dikembangkan dengan kerja keras hingga orang tua percaya untuk mendukung lebih besar,” jelasnya.
Falisha Hannan Azarin dari kelas VI Cello, yang merasa tidak memiliki motivasi, juga mendapat jawaban inspiratif. “Mulailah dari apa yang ada. Jalani dengan sungguh-sungguh, nanti kita akan menemukan passion dan jalan sukses kita sendiri,” pungkas Andi.
Melalui sesi ini, siswa kelas VI mendapatkan pelajaran berharga. Kesuksesan bukan hasil instan, melainkan buah dari tujuan yang jelas, disiplin, inovasi, dan kerja keras tanpa henti. (*)
Penulis Kaiisnawati Editor Sayyidah Nuriyah