
Selawe.com – Masuk surga bersama keluarga merupakan rezeki utama yang dinanti oleh seluruh umat Islam. Untuk mencapai hal tersebut maka terdapat syarat yang harus dipenuhi.
‘’Beriman kepada Allah merupakan syarat utama, namun tidak cukup sampai di sini. Ada enam hal lain yang mengikutinya diantaranya bertauhid dan tidak syirik kepada Allah,’’ tegas Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), Ustadz Abdul Basith, Lc, M.Pd.I pada pengajian Sabtu Pagi (SaPa), di Masjid At Tanwir PRM GKB 4, Sabtu (6/9/2025).
Hal ini tercermin dalam kisah Nabi Nuh, Nabi Luth dan Nabi Ibrahim. Dalam sirah ketiga nabi tersebut kita bisa ambil ibrah atau pelajaran tentang tidak beriman dan tidak bertauhidnya istri dan salah satu anak Nabi Nuh, istri nabi Luth, dan ayah Nabi Ibrahim.
Meskipun mereka adalah kerabat nabi, namun tidak akan masuk surga karena dua syarat awal yakni beriman dan bertauhid serta tidak syirik tidak terpenuhi.
“Paman Rasulullah Muhammad yakni Abu Thalib pun menjadi contoh konkret hingga akhir hayatnya tidak mau beriman kepada Allah dan Rasulnya. Sehingga pamanya tidak dapat masuk surga membersamai nabi,” jelas pria asal Dukun, Gresik ini.
Syarat berikutnya beramal soleh berdasarkan keimanan dan bertakwa kepada Allah. Ini diikuti ikhlas karena Allah. “Ingat kisah wanita pezina yang mendapat ampunan dari Allah SWT karena memberi minum anjing yang hampir mati kehausan,’’ ulasnya.
Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW menjadi syarat keenam. Hal ini berdasar hadist dan perilaku para sahabatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Ketujuh, jelasnya, menjaga akhlak dan ibadah. Ibadah tidak hanya hubungan antara manusia dengan Allah (habluminallah) tapi juga hubungan dengan manusia (habluminannas).
“Dalam hadist banyak menjelaskan tentang hal ini sebab menjaga hubungan dengan manusia mempunyai dampak tidak hanya kepada individu melainkan juga pasa masyarakat luas,” tegasnya. (*)
Penulis Aries Kurniawan. Editor Ichwan Arif.