
Shalat sunnah menjadi kunci untuk meraih ketenangan hati, kemudahan urusan, dan keberkahan hidup
Disampaikan Ustadzah Rohmawati, guru SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik di acara Keputrian
Selawe.com – Dunia itu akan menjadi kecil bagi kita. Segala urusan dunia dapat ditaklukkan, semua permasalahan kehidupan dapat dihadapi dan diatasi, segala keinginan terkabul demikian disampaikan Rohmawati, M.Pd. dalam Keputrian SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jumat (22/8/ 2025).
Rohmawati menjelaskan tentang Three Magical Times yang dianjurkan untuk diamalkan, yaitu shalat tahajjud, shalat fajar, dan shalat dhuha.
Keutamaan shalat tahajjud dijelaskan dalam QS. Al-Isra’ ayat 79:
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
Artinya, Allah akan mengangkat derajat orang yang melaksanakan tahajjud ke tempat yang terpuji.
Rohmawati juga menyampaikan hadits riwayat Imam Bukhari:
نِعْمَ الرَّجُلُ عَبْدُ اللَّهِ لَوْ كَانَ يُصَلِّي مِنْ اللَّيْلِ
“Sebaik-baik hamba adalah Abdullah (hamba Allah) jika ia mau shalat malam.”
Dalam hadits lain (HR. Bukhari) disebutkan:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
“Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.”
Rohmawati menambahkan, doa yang dipanjatkan pada akhir malam adalah waktu yang mustajab, sebagaimana hadits:
إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
Bangun di akhir malam lalu melaksanakan shalat tahajjud membuat tubuh sehat, segar, dan jiwa lebih bersemangat. Hal ini sesuai hadits riwayat Imam Bukhari, Syaitan mengikat di pangkal kepala seseorang saat tidur dengan tiga ikatan. Pada setiap ikatan tertulis, ‘Malam masih panjang, tidurlah!’ Jika ia bangun lalu berdzikir, satu ikatan lepas. Jika ia berwudhu, satu ikatan lagi lepas. Dan jika ia shalat, lepaslah semua ikatan. Maka di pagi hari ia akan bersemangat dan jiwanya baik. Namun jika tidak, paginya akan terasa berat dan malas.
Selain tahajjud, shalat sunnah fajar atau shalat qobliyah Subuh juga memiliki keutamaan besar. Shalat ini dilakukan dua rakaat setelah adzan dan sebelum iqamah Subuh. Pada rakaat pertama dianjurkan membaca Surah Al-Kafirun, dan rakaat kedua membaca Surah Al-Ikhlas.
Rasulullah SAW sangat menjaga shalat sunnah fajar ini, sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari:
> لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ
Imam Muslim meriwayatkan
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua rakaat shalat fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya.”
Adapun shalat dhuha dikerjakan ketika matahari mulai naik setinggi tombak hingga menjelang waktu zuhur. Jumlah rakaatnya fleksibel, mulai dari dua rakaat (HR. Muslim dari Abu Hurairah), empat rakaat (HR. Muslim dari Aisyah), hingga delapan rakaat (HR. Abu Dawud dari Ummu Hani’).
Aisyah RA meriwayatkan
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى أَرْبَعًا وَيَزِيدُ مَا شَاءَ اللَّهُ
“Rasulullah biasa shalat dhuha empat rakaat dan menambah sesuai kehendak Allah.”
Keutamaan shalat dhuha antara lain sebagai pengganti sedekah 360 persendian. Empat rakaatnya mencukupi kebutuhan hingga sore hari. Disebut shalatnya orang-orang yang bertaubat (tawwabin).
Jika dilakukan di awal waktu (isyraq), pahalanya seperti haji dan umrah yang sempurna.
Rohmawati menegaskan bahwa ketiga shalat sunnah ini menjadi kunci untuk meraih ketenangan hati, kemudahan urusan, dan keberkahan hidup. “Raihlah keutamaan shalat tahajjud, shalat fajar, dan shalat dhuha, agar dunia benar-benar berada dalam genggaman kita,” pungkasnya. (*)
Penulis Ria Rizaniyah. Editor Ichwan Arif.