Selawe.com – Museum Pusat TNI AL menjadi tujuan akhir perjalanan belajar di luar sekolah alias Field Trip siswa kelas II Mugeb School, Selasa (11/2/2025). Meski sejak pagi mereka telah mengunjungi Museum Penerbangan TNI AL Juanda, energi mereka tampak masih penuh.
Sebelum mengunjungi Museum Pusat, mereka belajar di Rumah Pintar Juanda Cendekia Pusnerbal. Jaraknya tidak jauh. Perjalanan hanya memakan waktu 10 menit.
Di sana, para siswa mewarnai pesawat dengan krayon yang sudah tersedia. Anak-anak tinggal mengerahkan kreativitasnya dalam mewarnai. Para siswi pun asyik menonton film pendek yang menggambarkan proses hewan-hewan bekerjasama.
Ketika beranjak siang, petugas menguji fokus seluruh peserta. Meski sudah berkeliling, anak-anak tetap konsentrasi. Mereka fokus melompat-lompat sesuai instruksi.
Setibanya di Museum Pusat TNI AL Jalesveva Jayamahe, siswa kelas II tetap antusias. Tampak ketika animasi tentara menyambut mereka di pintu masuk sambil teriak, “Jalasveva!”
Para siswa semangat menjawab, “Jayamahe!”
Di sana, anak-anak menyaksikan miniatur kapal di era kerajaan Majapahit. “Masih manual, menggunakan layar dan dayung. Kalau nggak ada angin, layarnya ditutup ganti pakai dayung,” terang petugas yang memandu mereka.
Pada museum itu, ada pula gambar para pejuang Nusantara. “Ini tokoh-tokoh penting yang bergerilya lalu tertangkap,” jelasnya.
Koleksi Museum
Anak-anak kian antuasias ketika melihat dari dekat koleksi peluit, bambu runcing, dan tongkat bersejarah. Selain itu juga ada alat komunikasi di kapal.
Mereka lantas berjalan di lorong yang sepanjang sisi kanan-kirinya berjajar seragam tentara. “Yang sebelah kiri, seragam Perwira Angkatan Laut. Yang kanan, seragam Prajurit Badan Angkatan Laut,” imbuhnya.
Keceriaan semakin jelas ketika mereka bermain tembak-tembakan. Animasi kapal saling tembak muncul di layar. Tak hanya itu, mereka juga bisa coba sensasi mengemudikan kapal. Kemudi kapal yang bisa diputar-putar
Di sini juga ada bioskop mini. Kursinya seperti yang ada di pesawat. Mereka menonton sejarah TNI AL dari masa ke masa, sejak orde lama sampai orde reformasi.
Menurut Waka Pengembangan Pendidikan Siti Lathifah, S.Pd, Field Trip kali ini mendukung pembelajaran Bahasa Inggris bertema transportasi.
“Selain itu juga mengenalkan nama-nama pekerjaan di bidang jasa sesuai materi pelajaran Bahasa Indonesia,” imbuhnya.
Adapun pada mata pelajaran Matematika, Field Trip kali ini mendukung pembelajaran tentang letak suatu benda. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah
