
Selawe.com – Penghargaan kembali diraih oleh guru SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) Gresik, kali ini di bidang Tahfidz Al-Quran. Anisah Hasna Ghaida, guru tahfidz Berlian School itu meraih penghargaan hafalan terbanyak kategori guru pada Wisuda Tahfidz Ahad (16/02/25).
Wisuda yang diselenggarakan oleh Badan Tajdid Center (BTC) Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik itu merupakan puncak rangkaian ikhtibar yang dilaksanakan mulai 21 Desember 2024.
Seluruh guru dan siswa yang diuji oleh tim penguji dari BTC PDM Gresik dan juga Tajdid Center PWM Jawa Timur. Termasuk Aida, panggilan akrab Anisah Hasna Ghaida, dia diuji sekali duduk membaca 8 Juz diantaranya Juz 1, 2, 3, 26, 27, 28, 29, dan 30.
Guru asal Wotan, Panceng, Gresik itu telah menuntaskan hafalan Al-Qurannya 30 Juz di MBS Prof Hamka Kota Madiun. Tetapi pada kesempatan Ikhtibar kali ini diujikan sebanyak 8 Juz.
“Sebenarnya sudah selesai us, tapi berhubung saya belum pernah membaca sekali duduk lebih dari 5 Juz, jadi kemarin 8 Juz dulu takutnya suaranya habis,” terangnya saat ditanya berapa jumlah hafalan yang dimiliki.
Ia mengaku mengahfal seperti pada umumnya. “Untuk tips menghafal tidak ada yang spesial, seperti pada umumnya. Hanya saja untuk mendapatkan sesuatu kita juga harus mengorbankan sesuatu,” ungkapnya.
Ia lalu menceritakan perjalanan menghafalnya. “Dulu saat di pondok, waktu teman-teman saya beristirahat siang saya tetap terus menghafal. Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan 1 Juz dalam waktu 11 hari,” lanjutnya.
Menurutnya masa-masa merasa lelah adalah wajar terjadi. Ia kemudian memberikan motivasi dari pengalaman menghafalnya. “Adakalanya merasa lelah, ingin menyerah tapi biidznillah bersama kesulitan ada kemudahan,” ungkapnya.
“Jika kamu sulit menghafal, tutup mushafmu dan pejamkan mata. Ingat maksiat atau kesalahan apa yang kamu lakukan. Sesali dan mohon ampun kepada Allah. Kemudian menghafalah lagi,” lanjutnya menjelaskan.
Dalam kesempatan wawancara, Aida menutup dengan dukungan dan support untuk para penghafal Al-Quran. “Keep spirit to be hafidz-hafidzah, nothing is impossible,” pungkasnya.
Kepala Berlian School, Farikha S Pd memberikan apresiasi sekaligus memberikan semangat bagi seluruh guru Berlian School.
“Inspirasi dari khoirukum man ta’allamal Quran wa allamahu adalah bahwa kita sebagai guru memiliki potensi besar menjadi orang-orang istimewa yakni pembelajar Al-Quran. Kita memperlajarinya dan menjadi penghafal lalu menjadi guru pembimbing hafalan Al-Quran,” tuturnya.
Kepala Sekolah Tahfidz itu juga menekankan bahwa guru memiliki kesempatan luas untuk menghafal Al-Quran. “Dengan dasar pendidikan apapun, seorang guru khususnya di Berlian School memiliki kesempatan luas untuk menghafal Al-Qur’an karena diberikan amanah memandu tilawah, mengajak murojaah serta menyimak hafalan siswan Berlian,” tambahnya.
Sejak 2022 Berlian School telah berkomitmen untuk menyelenggarakan kelas tahfidz dan kini telah berjalan 3 level kelas dengan basis Tahfidz Class Program. Dengan guru tahfidz yang kompeten dan intensif khusus yang terintegrasi dengan kurikulum pembelajaran, akan dilanjutkan ikhtiar baik mencetak generasi Qurani pada tahun pelajaran selanjutnya. (*)
Penulis Fatma Hajar Islamiyah. Editor Ichwan Arif