
Selawe.com – Penguatan inovasi pendidikan berbasis teknologi education 5.0 ini diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur yang bekerjasama dengan Marshall Cavendish Education, Lembaga Pendidikan Internasional dari Singapura diulaksanakan di SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik.
Pendidikan 5.0 merupakan sistem pembelajaran di era Society 5.0 yang memadukan teknologi mutakhir seperti AI (Aritficial Intelegence), IoT (Internet of Things) dan big data dengan pengembangan karakter, keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif yang manusiawi.
Selepas shalat ashar, guru dari SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik dan guru dari SMA Muhammadiyah 1 Gresik berbondong-bondong ke ruang Granada meeting room Smamio, untuk mengikuti pelatihan Pembelajaran Berbasis Aritificial Intelegence (AI) yang kedua, Kamis (28/8/2025).
“Digawangi langsung oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah serta Pendidikan Nonformal (Dikdasmen-PNF) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, yang bekerja sama dengan Marshall Cavendish Education, Lembaga Pendidikan Internasional dari Singapura, pelatihan ini sasarannya pada sekolah yang menjadi pilot project. Dalam hal ini di grup B adalah Smamio dan Smamsa,” ungkap wakil kepala sekolah bidang Kurikulum Smamio Dr Anis Shofatun, S.Si, M.Pd.
Education 5.0 bertujuan agar manusia bisa hidup berdampingan dengan teknologi untuk memecahkan masalah sosial dan dapat beradaptasi dengan perubahan zaman. Adapun ciri dari pendidikan 5.0 adalah intergrasi pada teknologi, penciptaan pembelajaran yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Fokus pada pelatihan ini adalah mempersiapkan generasi yang mampu menggunakan teknologi untuk menyelesaikan permasalah sosial, bukan digantikan oleh AI.
Selain itu, lanjutnya, untuk membentuk manusia yang unggul, berkarakter, dan memiliki kecerdasan emosional untuk memecahkan masalah yang efektif serta generasi yang adaptif. Ini adalah perpaduan antara teknologi tinggi dan kepedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
“Kegiatan ini juga berfungsi untuk mempersiapkan siswa menghadapi era Education 5.0. Peningkatan kualitas pembelajaran tersebut mencakup penguatan kemampuan berpikir kritis (critical thinking) dan keterampilan komputasi (computational thinking) melalui integrasi Artificial Intelligence (AI) dan coding,” katanya.
Ada tiga hal penting yang harus dikuasai generasi Pendidikan 5.0: kesehatan, teknologi, dan bahasa. Ketiganya menjadi bekal untuk menghadapi perkembangan zaman.
“Yang paling utama saat ini adalah penguasaan teknologi. Pendidikan yang tidak mengikuti perkembangan zaman akan tertinggal. Oleh karena itu, sekolah-sekolah Muhammadiyah harus siap menghadapi perubahan teknologi dalam proses Pendidikan,” tekannya. (*)
Penulis Yanita Intan Sariani. Editor Ichwan Arif.