Selawe.com – Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik mengikuti kegiatan Leadership dengan tema Became a More Oriented Leader in 2025 di Circle Café Manyar Gresik, Sabtu (30/8/2025)
Pemateri Wakil Kepala SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik bidang Kesiswaan Khinanjar Widiartama, S.Pd. menyampaikan teladan pemimpin terbaik Adalah Rasulullah.
“Kepemimpinan Rasulullah SAW dicirikan oleh sifat kenabian yang ideal, mencakup Siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan kebenaran), dan fathanah (cerdas dan bijaksana), serta didasarkan pada keteladanan, keadilan, kasih sayang, dan tanggung jawab terhadap umatnya,” katanya.
Dia menjelaskan Rasulullah adalah teladan dalam segala hal, memimpin dengan hati, dan menjadikan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi, sehingga berhasil mengubah masyarakat yang gelap menjadi peradaban yang demokratis dan berintegritas.
Selain Rasulullah, lanjutnya, ada juga leadership dari Ir. Soekarno yang bisa dijadikan teladan. “Kepemimpinan adalah tentang memberi teladan, bukan hanya memberi perintah,” ucapnya.
Selain itu, tambahnya, ada ajaran kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan. Pemimpin itu harus visioner, karismatik, dan berdedikasi, serta konsisten antara ucapan dan tindakan untuk membangun umat yang memiliki kualitas keilmuan dan pengamalan agama yang baik.
Mengapa kepemimpinan yang berorientasi pada tujuan penting? Dia menjelaskan dengan berorientasi pada tujuan, pemimpin dapat memfokuskan upaya tim pada pencapaian hasil yang konkret dan mengukur kemajuan secara efektif.
Karakteristik pemimpin yang berorientasi pada tujuan. Pemimpin yang berorientasi pada tujuan memiliki beberapa karakteristik, antara lain, visi yang jelas, komunikasi yang efektif, strategi yang efektif, dan pengukuran kemajuan.
Pemimpin Masa Depan
Khinanjar menjelaskan sebagai pelajar masa kini kalian adalah calon pemimpin masa depan, ada banyak yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan diri sebagai calon pemimpin masa depan, diantaranya Adalah mengasah keterampilan komunikasi.
“Selain itu, bisa mengembangkan karakter baik, mengambil inisiatif dan membangun jaringan, dan belajar dari setiap kegagalan diri dan orang lain,” jelasnya.
Pemimpin yang baik, terangnya, tidak menciptakan pengikut, tapi menciptakan lebih banyak pemimpin. “Pemimpin baru akan lahir dari pengikut yang terus didorong berinisiatif, diberdayakan keterampilannya, dikembangkan kemampuannya dan diberi kepercayaan,” tandasnya. (*)
Penulis Ichwan Arif.
