
Selawe.com – “Hiduplah Indonesia Raya.” Bait lagu kebangsaan Indonesia tersebut mengalun lembut di ruang pertemuan SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (Mugeb School), Selasa (11/2/25) siang itu. Lagu tersebut dinyanyikan dalam kesempatan Collaboration Learning bersama Laksha International School dari India dan St. Patrick School Quezon City dari Filipina.
Collaboration learning yang menjadi salah satu agenda rutin Mugeb School kali ini mengusung tema “Bridging Nation, Inspiring Minds“. Mengenal lebih dalam negara asal dari masing-masing sekolah peserta melalui lagu kebangsaan, bendera, logo, dan semacamnya.
Kegiatan siang itu dimulai dengan sesi salam dan sapa dari masing-masing sekolah. Kemudian berlanjut dengan presentasi dari St. Patrick School dari Filipina yang mengangkat tema bendera negara tersebut.

Presentasi Filipina
Seorang peserta didik bernama Gile, yang menjadi presenter, menjelaskan bendera negara Filipina memiliki 3 warna yang dominan. Yakni biru, putih, dan merah. Bendera Filipina juga memiliki makna yang berbeda bergantung dengan posisi pemasangannya.
“Bila bendera negara Filipina dipasang dengan warna biru di atas, itu menandakan situasi negara sedang aman. Sedangkan bila bendera dipasang dengan warna merah di atas, maka itu pertanda perang sedang berlangsung,” ujar Gile dalam bahasa Inggris.
Presentasi berlanjut dengan membahas sejarah negara Filipina yang berkaitan dengan bendera negara mereka. Sesi ini diakhiri dengan tanya jawab.
Sesi Presentasi Mugeb School
Kemudian, tiba giliran Mugeb School sebagai presenter kedua dalam kegiatan ini. Sherry Tsabita Manaf, Jazelyn Azalea Aulady, Maryam Nazla Jasmeena, Khaylila Freya Anasera, dan Aisharla Saferina Rizky bersiap menyampaikan materi.
Mereka kompak menjelaskan Indonesia. Baik lagu kebangsaan, lambang negara, motto dan filosofi negara, dan sebagainya. Ia menyampaikan dengan menggunakan Bahasa Inggris.
“Lagu Indonesia Raya mencerminkan rasa bangga atas tercapainya kemerdekaan setelah bertahun-tahun terjajah,” papar Sherry memulai presentasinya.
“Jumlah bulu yang terdapat pada Garuda Pancasila merepresentasikan tanggal hari kemerdekaan Indonesia. Tanggal 17, bulan 8, tahun 1945,” lanjut Jazelyn.
“Indonesia memiliki 5 prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial,” tambah Maryam.
“Flora nasional Indonesia adalah melati putih; juga bunga Raffleia Arnoldi, bunga langka yang ada di Indonesia. Sementara fauna nasional Indonesia adalah komodo,” imbuh Freya.
Selain kelima hal di atas, siswa utusan Mugeb School juga membahas bahasa nasional dan nilai mata uang Indonesia.
“Bahasa nasional di Indonesia adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia dipilih sebagai bahasa persatuan dari ratusan bahasa daerah di Indonesia. Dan mata uang Indonesia adalah Rupiah.” ungkap Sharla sebelum menutup presentasi dari Mugeb School.

Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
Seusai sesi presentasi, Septemdira Intan Sari Suprobowati, M.Pd. selaku pendamping kegiatan meminta kesepuluh peserta collaboration learning dari Mugeb School untuk berdiri dengan sikap sempurna dan meletakkan telapak tangan kanan di atas dada kiri mereka.
Sikap tersebut untuk menghormati lagu kebangsaan negara yang akan mereka nyanyikan. Dengan komando dari Sari, sapaan akrabnya, seluruh peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan penuh khidmat, tanpa iringan alunan musik apapun.
Seluruh peserta kegiatan, baik dari Laksha International School maupun St. Patrick School turut menyimak persembahan lagu tersebut dengan khidmat. Tanpa intervensi apapun. Hanya riuh suara tepuk tangan yang terdengar seusai siswa Mugeb School mengakhiri lagu Indonesia Raya.
Setelah itu, 3 peserta didik dari Lakshya International School membagikan informasi terkait lagu kebangsaan, logo negara, flora-fauna khas, dan beberapa informasi lain terkait negara India.
Sesi diskusi berlangsung hangat. Bahkan Dr. Dary E Dacanay, guru pendamping darinSt. Patrick School turut memutarkan lagu daerah berbahasa Tagalog, bahasa asli dari Filipina berjudul Bahay Kubo, yang berisi tentang berbagai jenis tumbuhan di sekitar rumah.
Ketika tiba di penghujung waktu, masing-masing peserta mengucapkan terima kasih atas terlaksananya kegiatan yang bermakna ini. Mereka semua sempat mengambil tangkapan layar sebagai kenang-kenangan sebelum berpamitan dan menutup pertemuan siang itu. (*)
Penulis Septemdira Intan Sari Suprobowati Editor Sayyidah Nuriyah