Ketika Process Control Engineer PT Freeport Indonesia Mengajar di Spemdalas

Orang Tua Mengajar Spemdalas
Orang Tua Mengajar Spemdalas
Fahru Rohman ST, Process Control Engineer PT Freeport Indonesia saat menyampaikan materi Peran Teknologi dalam Pemanfaatan SDA dalam OTM Spemdalas, Rabu (5/2/25) (Sofi)

Selawe.com – Peran Teknologi dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam dibahas dalam Orang Tua Mengajar (OTM) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik dengan narasumber Process Control Engineer PT Freeport Indonesia Fahru Rohman S.T.,  Rabu (5/2/2025).

Wali siswa dari Agha Rahman Al-Maula membuka materi dengan menjelaskan pengertian dan jenis Sumber Daya Alam. “Sumber Daya Alam (SDA) adalah suatu yang ada di alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia,” jelas lulusan S1 Teknik Elektro ITS ini.

Dalam sesi menjelaskan, dia bertanya ke siswa, “Ada berbagai jenis SDA?” “Ada yang tahu apa saja jenisnya?’” tanyanya kembali kepada siswa VII DTCP Inspire.

Dia mengatakan, SDA tersebut dibagi menjadi dua, yaitu SDA terbarukan dan SDA tidak terbarukan. SDA terbarukan adalah SDA yang keberadaanya dapat berkelanjutan. Termasuk dalam SDA terbarukan adalah air, udara, tanah, energi matahari, biomassa.

“Sedangkan SDA tidak terbarukan adalah  SDA yang memerlukan waktu regenerasi sangat lama atau bahkan tidak dapat diperbarui. Masuk dalam jenis ini adalah minyak bumi, batu bara, gas alam, serta berbagai logam,” katanya.

SDA tidak terbarukan tersebut tersimpan di dalam bumi dan biasa disebut dengan bahan tambang karena untuk memerolehnya memerlukan beberapa proses. PT Freeport Indonesia (PTFI) adalah perusahaan tambang yang mengoperasikan salah satu tambang emas dan tembaga terbesar di dunia, yaitu Tambang Grasberg di Papua.

Sebelum beroperasi, ada beberapa penelitian yang dilakukan untuk menemukan lokasi tambang di Papua. Penelitian tersebut dilakukan pada tahun 1936 oleh Geolog Belanda, Jean Jacques Dozy. Dia menemukan cadangan bijih di kawasan Pegunungan Grasberg, Papua, yang kemudian dikenal sebagai Ertsberg (Gunung Bijih).

Penelitian berikutnya dilakukan pada tahun 1959 oleh Forbes Wilson, seorang geolog dari Freeport Sulphur Company (Amerika Serikat). Penelitian Forbes ini merupakan lanjutan karena membaca laporan Dozy dan tertarik untuk mengeksplorasi lebih lanjut.

“Dari hasil penelitian itu, PT Freeport mulai melakukan eksplorasi dan dapat berproduksi sejak tahun 1973. Tahun itu Adik-Adik belum lahir ya. Bahkan mungkin orang tua adik-adik belum lahir,” jelasnya yang diiringi anggukan dari siswa.

Pengolahan Konsentrat Emas

Dia memaparkan, Smelter PT Freeport Indonesia merupakan fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat emas dan tembaga kedua milik PTFI yang tengah dibangun di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur dengan luas total sekitar 100 hektar.

“Smelter ini dirancang untuk memiliki kapasitas pengolahan konsentrat emas dan tembaga sebesar 2 juta ton per tahun, yang menjadikan smelter ini sebagai tempat pengolahan tembaga terbesar di dunia,” katanya.

Ada berbagai mesin besar yang dioperasikan untuk proses produksi. Mesin-mesin tersebut dioperasikan melalui ruang production control yang terbagi menjadi control room, equipment room. Di dalam equipment room tersebut terdapat electrical distribution room yang akan mengontrol seluruh proses produksi.

“Hasil dari mesin-mesin PT Freeport tersebut berupa bijih tembaga, emas, perak, dan sulfur acid. Bahan-bahan ini dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri seperti alat-alat elektronik, mobil, atau pupuk. Nah, adik-adik harus mempersiapkan diri dengan baik karena ke depan, tantangan dunia semakin menantang. Kalian harus mampu menguasai teknologi karena dengan teknologilah kita dapat mengoptimalkan berbagai SDA yang dimiliki Indonesia,” tandasnya. (*)

Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *