Liputan

Ketua PDM Gresik Kupas Sejarah dan Perkaderan Muhammadiyah di Fortasi Smamio

110
×

Ketua PDM Gresik Kupas Sejarah dan Perkaderan Muhammadiyah di Fortasi Smamio

Sebarkan artikel ini
Smamio
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik, H.M. Thoha Ma’sum, S.Ag., M.Pd.I M.Hes. saat menyampaikan materi di Fortasi Smamio.

Selawe.com – SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik menggelar Forum Orientasi dan Ta’aruf Siswa (Fortasi) bagi siswa baru selama lima hari, mulai Senin-Jumat (14-18/7/2025).

Pada hari ketiga, panitia menghadirkan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik, H.M. Thoha Ma’sum, S.Ag., M.Pd.I M.Hes sebagai salah satu dari beberapa pemateri Kemuhammadiyahan.

Dalam sesi ini, seluruh peserta Fortasi dibagi menjadi enam kelas yang berada di Smamio lantai 4.  Masing-masing kelas mendapatkan pembekalan dari enam orang pemateri, Sebagai salah satu pemateri, Thoha Ma’sum mengangkat tiga pokok bahasan utama: sejarah Muhammadiyah, kaderisasi dalam Muhammadiyah, serta struktur dan jenjang perkaderan Muhammadiyah.

Dia menegaskan bahwa Muhammadiyah bukan hanya sebuah organisasi keagamaan, tetapi juga gerakan pembaruan Islam yang berperan aktif dalam bidang pendidikan, sosial, dan kemanusiaan.

“Memahami sejarah dan sistem kaderisasi Muhammadiyah bukan hanya penting secara organisatoris, tetapi juga sebagai bekal ideologis bagi pelajar agar mampu menjadi penerus gerakan Islam berkemajuan. Kader Muhammadiyah harus memiliki semangat tajdid dan tanggung jawab untuk menjaga misi dakwah di semua lini kehidupan,” ungkapnya.

Dia menekankan bahwa Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan bukan sekadar untuk membentuk organisasi, tetapi untuk membentuk peradaban Islam yang mencerahkan.

“Oleh sebab itu kader Muhammadiyah harus memiliki semangat tajdid dan tanggung jawab untuk menjaga misi dakwah di semua lini kehidupan,” tekannya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Smamio, Khinandjar Widiartama, S.Pd menuturkan sesi ini memang dirancang sebagai bagian dari strategi pembinaan awal peserta didik baru.

“Tujuan dari penyampaian materi ini adalah untuk pengenalan Muhammadiyah, penanaman ideologi, serta menyiapkan kader Muhammadiyah yang unggul, baik dalam akhlak, ilmu, maupun kepemimpinan,” jelasnya.

Dia menuturkan, kegiatan Fortasi Smamio 2025 kali ini tidak hanya berisi materi pengenalan lingkungan sekolah, tetapi juga muatan ideologis, spiritual, dan karakter kebangsaan.

“Dengan pendekatan ini, diharapkan peserta didik baru tumbuh menjadi pelajar yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara ideologis dan social,” harapnya. (*)

Penulis Bagus Rifani. Editor Ichwan Arif.