Kunjungi Mugeb School, Siswa TK Aisyiyah 40 PPS Bikin Slime

Siswa TK Aisyiyah 40 Pondok Permata Suci berkunjung ke SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (Mugeb School), Rabu (06/11/24). Mereka bikin slime.
Siswa TK Aisyiyah 40 Pondok Permata Suci berkunjung ke SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (Mugeb School), Rabu (06/11/24). Mereka bikin slime.
Anak-anak datang dan pulang dengan naik kereta kelinci yang difasilitasi Mugeb School. (Nur Hakiky)

Selawe.com – Siswa TK Aisyiyah 40 Pondok Permata Suci berkunjung ke SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (Mugeb School), Rabu (06/11/24). Inilah program “Goes to School” di mana anak TK di Gresik secara bergantian diajak mengenal Mugeb School.

Anak-anak dijemput dari TK pakai kereta kelinci. Mereka tiba di Mugeb School dengan pendampingnya yang juga menaiki kereta kelinci.

Saat di kereta kelinci, mereka memutar lagu anak-anak. Ada pula kereta kelinci yang mempunyai bunyi unik, “Tet tot tet tot tet tot!” Mereka bersenang-senang di kereta kelinci sembari menunggu sampai di Mugeb School.

Setibanya di Mugeb School, tepatnya di Ecowisata, anak-anak diminta untuk berbaris sesuai kelompok yang telah ditentukan. Mereka melihat hewan dan tumbuhan di sana. Setelah puas melihat hewan dan tumbuhan, mereka menuju lapangan futsal di sebelah timur Ecowisata.

Sebelum masuk ke lapangan, mereka mendapat suguhan welcome drink berupa secangkir susu cokelat berukuran 100 ml. Mereka membawa secangkir susu tersebut ke lapangan futsal dengan hati-hati. Setelah duduk, mereka mengucap basmalah sebelum meminumnya.

Siswa TK Aisyiyah 40 Pondok Permata Suci berkunjung ke SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (Mugeb School), Rabu (06/11/24). Mereka bikin slime.
Fasilitator dari Mugeb School memimpin anak-anak senam sebelum bikin slime. (Isamasii Romadhona)

Senam Sehat

Di lapangan futsal, anak-anak disambut oleh Kepala Sekolah, Ustazah Fony Libriastuti, M.Si. (43). Ustazah Fony mengucapkan selamat datang kepada adik-adik berseragam kuning dan hijau itu.

Setelah sambutan, anak-anak diajak senam dengan iringan lagu “Lompat ke Depan Lompat ke Belakang”.

“Badan sehat terlihat lebih segar. Kuat kekar sepert superstar. Tidak melar seperti telur dadar.” Penggalan lirik lagu ini mengiringi gerakan mengangkat tangan ke atas.

Senam dipimpin oleh Ustazah Nur Hakiky, S.Pd, M.Pd (27) bersama seluruh fasilitator. Anak-anak menirukan gerakan senam dengan kompak dan semangat.

Wajah anak-anak terlihat ceria. Sesekali mereka bergerak sambil tertawa riang. Meski sudah senam dan aktif bergerak, energi mereka masih penuh. Mereka lalu diajak bereksperimen membuat slime. Banyak anak yang sangat antusias membuat mainan bertekstur kenyal ini.

Saat fasilitator menawarkan warna yang bisa mereka campur ke adonan slime, anak-anak memilih sesuai warna yang mereka inginkan.

“Aku pink!” ujar salah satu peserta.

“Aku hijau!” kata peserta lainnya.

“Aku ungu,” ujar salah satu di antaranya tidak kalah semangat.

Anak-Anak semakin senang ketika mendengar informasi dari MC Nur Hakiky slime karya mereka boleh dibawa pulang lalu ditunjukkan kepada orang tuanya di rumah. “Nanti slimenya boleh dibawa pulang, ditunjukkan ke mama,” ujarnya.

Siswa TK Aisyiyah 40 Pondok Permata Suci berkunjung ke SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (Mugeb School), Rabu (06/11/24). Mereka bikin slime.
Anak TK Aisyiyah 40 PPS memainkan slime buatan mereka. (Nur Hakiky)

Eksperimen Bikin Slime

Pagi itu, fasilitator serentak membagikan sepaket alat dan bahan untuk membuat slime. Ada secangkir lem kayu Rajawali, cairan slime activator, wadah, sendok dan secangkir sabun cair untuk masing-masing setiap anak.

Kemudian, fasilitator memandu anak-anak membuat slime. Lem dikasih activator sedikit demi sedikit agar adonan slime kenyal dan tidak mudah patah. Setelah diaduk dengan sendok, adonan slime semakin mengembang.

Anak-anak pun diminta untuk menambahkan sabun agar tidak mengental dan lengket di tangan. Setelah sabun dituang, adonannya diaduk lagi. Tak disangka-sangka, muncul busa di bagian atas dan dalam slime. Busanya semakin mengembang sehingga meluap ke luar wadah. Kemunculannya menarik perhatian anak-anak.

Alhasil, para fasilitator mengarahkan anak-anak langsung mengaduk pakai jemari mereka yang mungil. Karena waktu sudah beranjak siang, tim fasilitator membantu mereka menguleni adonan.

“Tekanan yang lebih kuat pada adonan tersebut membantu mengurangi busanya,” terang salah satu fasilitator Ustazah Mar’atus Sholihah, S.Pd., kepada Selawe.com (4/1/2025).

Lama-lama busanya lenyap. Karena proses yang begitu lama dan harus menguleni dengan kuat, sebagian anak-anak tidak kuat mulai mengeluh. “Ini kenapa nggak jadi-jadi Ustazah!” ujar mereka.

Mendengar keluhan mereka, Ustazah Anggun menguatkan dengan sabar dan ramah, “Nggak apa, kita pelan-pelan, bergantian. Semua sabar, ya!” Ia berusaha menenangkan dan memberi dukungan untuk anak-anak yang baru pertama kali bikin slime itu.

Fasilitator juga menyediakan glitter sebagai topping untuk slime. Sebagian anak tertarik untuk mengambil glitter dan mencampurkannya ke dalam slime.

Menariknya lagi, ada salah satu siswa yang tetap semangat membuat slime dengan satu tangan. Tangan kanannya patah dan harus disanggah di pundak kirinya.

Manfaat Membuat Slime

Kegiatan membuat slime itu untuk melatih motorik halus anak-anak. Mengingat, otot tangan anak-anak masih dalam proses perkembangan.

“Mengaduk adonan harus dilakukan secara cepat dan terus-menerus. Sehingga mereka butuh bantuan kami, para fasilitator, untuk mengaduk.” kata Ustazah Anggun yang sehari-harinya seorang Konselor BK Mugeb School.

Menjelang pulang, setiap anak mendapatkan goodie bag berisi snack, susu, pencil, gantungan kunci, dan surat cinta untuk orang tua. “Surat cinta” ini berisi informasi PPDB tahun ajaran baru. “Nanti surat cintanya kasih ke Ayah dan Bunda ya kalau sudah pulang,” tutur Ustazah Kiky.

Di depan halaman surat cintanya terpampang foto alumni TK tersebut yang kini bersekolah di Mugeb School. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Rizka Navilah Safitri, S.Pd. berharap, “Menjadi motivasi agar melanjutkan pendidikan di Mugeb School seperti kakak kelasnya.”

Ustazah Rizka juga menetapkan program membuat slime saat mereka berkunjung ke Mugeb School karena slime termasuk salah satu kreativitas yang viral di zaman sekarang. Selain itu, slime termasuk mainan yang gampang dibuat.

Anak-anak juga tertarik untuk memainkannya. Saat mereka menarik slime, slime itu molor. Ini seperti saat salah satu siswa bersama Fatih menarik slime yang ia buat. Teman yang duduk di sebelahnya kebetulan melihat itu. Spontan ia terkejut sehingga mulutnya terbuka sangat lebar.

Melihat proses bikin slime maupun cara mainnya, Ustazah Rizka dan tim sepakat menjalankan program ini karena ada manfaatnya dari segi psikologis. Yaitu slime bisa menghilangkan stres dan melatih motorik halus anak.

Setelah kegiatan yang berlangsung dari jam 07.00-09.00 WIB ini, kata Ustazah Rizka, sebagian wali siswa tertarik mendaftarkan anaknya ke Mugeb School. Ia bersyukur, usaha tim marketing selama dua pekan untuk mempersiapkan serangkaian kegiatan dengan kegiatan utama bikin slime ini tidak sia-sia. (*)

Penulis Nada Janeeta Permana Editor Sayyidah Nuriyah

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *