Liputan

Lima Bahasa Cinta di Parenting Spemdalas

85
×

Lima Bahasa Cinta di Parenting Spemdalas

Sebarkan artikel ini
Danu
Pemateri Asnando Danu, S.S. saat menyampaikan parenting di hadapan wali siswa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik (Fitri Wulandari)

Selawe.com – Di tengah derasnya arus informasi dan cepatnya perubahan zaman, orang tua masa kini dihadapkan pada tantangan pengasuhan yang jauh lebih kompleks dibandingkan generasi sebelumnya.

Remaja tumbuh dalam dunia digital yang serba cepat, terbuka, dan sering kali penuh tekanan sosial, sementara orang tua masih berupaya memahami pola komunikasi yang kini telah bergeser drastis.

Perbedaan cara pandang, kesenjangan generasi, hingga tekanan dari media sosial membuat hubungan antara orang tua dan anak remaja rentan mengalami jarak emosional. Maka dari itu, dibutuhkan pendekatan baru yang tidak hanya mengandalkan nasihat, tetapi juga mengedepankan empati, komunikasi setara, dan koneksi hati.

Berangkat dari kebutuhan tersebut, SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik menghadirkan program sosialisasi kelas IX dan parenting bertema Swipe Right to Your Teen’s Heart sebagai upaya menjembatani hubungan antara orang tua dan remaja — dengan gaya kekinian namun tetap berakar pada nilai-nilai Islami dan kasih sayang.

Andalusia Hall Spemdalas dipenuhi dengan kehangatan dan semangat kekeluargaan pada Sabtu, 20 September 2025. Ratusan wali siswa kelas 9 hadir dalam acara Parenting Class yang mengangkat tema unik dan relevan Swipe Right to Your Teen’s Heart.

Sebuah ajakan mendalam untuk membangun koneksi emosional antara orang tua dan anak remajanya di era digital yang semakin dinamis.

Acara ini diawali dengan pra acara yang dipandu oleh dua MC muda berbakat, yaitu Ananda Qarsafah Al Zahliyah dan Kania Almaira, siswi kelas 9F. Memasuki acara inti, lantunan ayat suci Al-Qur’an dibacakan oleh Nayla Salma Andina (9F) yang memberikan nuansa spiritual dan membuka hati para hadirin. Selanjutnya, lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah dikumandangkan dengan penuh semangat, dipimpin oleh dirigen muda, Novia Arsya Arifianti (9C).

Bekali Orang Tua Siswa

Dalam sambutan kepala sekolah bidang Kesiswaan, Ichwan Arif, M.Hum. menyampaikan agenda ini bertujuan agar wali siswa memahami dan memetakan kegiatan siswa kelas IX selama satu tahun ke depan.

“Sementara sesi parenting dirancang untuk membekali ayah bunda dalam mendampingi anak, agar kolaborasi antara rumah dan sekolah berjalan seiring — dalam pembiasaan ibadah, pembentukan karakter, hingga pencapaian Pendidikan,” katanya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi agenda siswa kelas IX tahun pelajaran 2025–2026 oleh Ustadzah Jamilah, M.Pd. Materi yang disampaikan mencakup profil lulusan, program akademik, Tes Kemampuan Akademik (TKA), pembiasaan, pengembangan diri, student assessment, tes psikologi dan PTEL Junior, serta berbagai agenda penting selama tahun berjalan.

Parenting
Pemateri Asnando Danu, S.S. saat menyampaikan parenting di hadapan wali siswa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik (Fitri Wulandari)

Figur Idola Anak

Pemateri Parenting Asnando Danu, S.S. menyelami dunia remaja masa kini dan mengajak para orang tua untuk menjadi lebih dari sekadar pengasuh — tetapi juga sahabat dan teman dialog.

“Swipe right itu simbol memilih untuk terhubung, bukan hanya secara fisik, tapi hati ke hati. Remaja butuh didengar, bukan hanya diarahkan,” tegasnya disambut anggukan para wali siswa.

Menurutnya, salah satu tantangan utama adalah kurangnya kemauan orang tua untuk belajar ulang pola asuh. Dia memaparkan ciri khas remaja saat ini, pertama teman centris – lebih percaya pada teman karena teman tidak menyuruh, melainkan mengajak.

“Kedua, mood swing – remaja dengan emosi naik turun seperti sejuta rasa dan ketiga gadget oriented – selalu terpaku pada perangkat yang cepat memberi respons dan kesenangan instan,” jelasnya.

Dia pun menyampaikan dua prinsip utama agar orang tua bisa menjadi figur idola anak. Pertama pantaskan diri lebih dulu — jadi teladan sebelum memberi nasihat dan lakukan bonding sebelum teaching — bangun ikatan batin dan kenali bahasa cinta anak.

Dia pun memberikan tips tentang 5 bahasa cinta yang perlu dikenali orang tua adalah: dukungan/penghargaan, waktu berkualitas, sentuhan fisik, pelayanan, dan pemberian hadiah.

“Kalau belum tahu bahasa cinta anak, bagaimana bisa menyentuh hatinya?” ujarnya penuh makna.

Interaksi hangat juga terlihat dalam sesi tanya jawab, di mana 5 doorprize menarik diberikan kepada wali murid yang berani bertanya seputar dinamika pengasuhan remaja.

“Saya merasa lebih mengerti bagaimana cara berbicara dengan anak saya. Ternyata pendekatannya perlu berubah, bukan niatnya yang salah,” ujar Pak Sunarto, salah satu wali murid, usai acara.

Acara parenting ini bukan hanya menjadi ajang pembekalan ilmu, tetapi juga momentum untuk benar-benar “swipe right” — membuka hati dan menjalin hubungan yang lebih hangat, terbuka, dan bermakna dengan anak-anak remaja kita. Sebab membesarkan anak di era digital bukan tentang mengontrol sepenuhnya, tetapi tentang hadir sepenuhnya dengan cinta yang nyata. (*)

Penulis M Nor Qomari. Editor Ichwan Arif.