Matematika Menyenangkan di Kelasku

Ria Rizaniyah
Ria Rizaniyah
Ria Rizaniyah, S.Pd., guru matematika SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik

Saat siswa bisa melihat sendiri bagaimana bilangan bulat bekerja dalam kehidupan nyata, mereka tidak hanya sekadar menghafal, tetapi benar-benar memahami dan menikmati pembelajaran. Matematika bisa hidup di kelas, asalkan kita mengajarkannya dengan cara yang benar.

Penulis Ria Rizaniyah, S.Pd., guru matematika SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik

Selawe.com – “Hari ini suhu di pegunungan turun dari 10°C menjadi -2°C. Apa yang sebenarnya terjadi dengan suhu di tempat tersebut?”

Pertanyaan itu saya lontarkan di awal pelajaran untuk memantik rasa ingin tahu siswa. Tanpa menyadarinya, mereka sudah diajak untuk memahami konsep bilangan bulat dengan pendekatan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Suhu udara, saldo tabungan, dan ketinggian permukaan laut menjadi jembatan bagi mereka untuk memahami bagaimana bilangan bulat diterapkan dalam dunia nyata.

Saya tidak ingin pembelajaran bilangan bulat hanya sebatas hitungan di atas kertas. Siswa perlu melihat, merasakan, dan mengalami bagaimana konsep ini hadir di sekitar mereka. Maka, kelas pun saya sulap menjadi “peta suhu dunia” dengan berbagai kota yang mengalami kenaikan dan penurunan suhu.

Setiap sudut kelas ditempeli grafik perubahan suhu dari berbagai kota di dunia. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok diberikan kartu yang berisi perubahan suhu di suatu kota. Tantangannya, mereka harus menentukan apakah suhu kota tersebut bertambah atau berkurang dan menghitung selisihnya.

Misalnya, ada kartu yang berisi informasi: “Tokyo mengalami perubahan suhu dari 8°C ke -3°C.” Siswa harus menghitung: 8 – (-3) = 8 + 3 = 11°C

Mereka tidak hanya menghitung, tetapi juga berdiskusi, menganalisis pola, dan mengaitkan dengan konsep bilangan bulat. Ini bukan sekadar pelajaran tentang angka, tetapi pengalaman nyata tentang bagaimana angka bekerja dalam kehidupan.

Tantangan Menyenangkan

Agar semakin seru, saya memasukkan unsur kompetisi. Setiap kelompok berlomba untuk menyelesaikan tantangan perubahan suhu dengan benar dan cepat. Mereka harus menempelkan jawaban mereka pada grafik suhu yang sudah tersedia.

Kelas pun menjadi hidup! Siswa bergerak, berdiskusi, tertawa, dan bersemangat menemukan jawaban yang benar. Mereka mulai memahami bahwa operasi bilangan bulat bukan sekadar aturan matematis, tetapi sesuatu yang benar-benar terjadi di dunia nyata.

Di akhir pembelajaran, kita simpulkan bersama konsep yang mereka pelajari hari itu. “Jika suhu berubah dari 10°C ke -2°C, itu berarti suhu turun 12 derajat karena kita menghitung 10 – (-2) = 10 + 2. Bilangan negatif menunjukkan penurunan suhu, dan bilangan positif menunjukkan kenaikan.”

Hari itu saya kembali diingatkan bahwa matematika bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang pemahaman yang mendalam dan menyenangkan.

Saat siswa bisa melihat sendiri bagaimana bilangan bulat bekerja dalam kehidupan nyata, mereka tidak hanya sekadar menghafal, tetapi benar-benar memahami dan menikmati pembelajaran. Matematika bisa hidup di kelas, asalkan kita mengajarkannya dengan cara yang benar. (*)

Editor Ichwan Arif.

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *