Liputan

Mugeb School Siapkan Integrasi AI dalam Pembelajaran, Pastikan Peran Guru Tetap Utama

51
×

Mugeb School Siapkan Integrasi AI dalam Pembelajaran, Pastikan Peran Guru Tetap Utama

Sebarkan artikel ini
Salah satu guru Mugeb School fokus menjajal AI sesuai tutorial. (Sayyidah Nuriyah)

Selawe.com – Mugeb School terus berinovasi dalam dunia pendidikan. Mulai tahun ajaran 2025–2026, sekolah ini mulai mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses belajar mengajar.

Sebanyak 36 guru mengikuti pelatihan intensif gelombang kedua di laboratorium komputer, Sabtu (19/4/2025). Langkah ini melalui kerja sama strategis dengan PWM Jawa Timur dan Marshall Cavendish Education (MCE) dari Singapura.

Pelatihan dipandu langsung oleh Business Development Director MCE Singapura, Tri Turturi Farah Meswari, MBA. Pelatihan ini fokus pada pemanfaatan AI untuk mendukung penyusunan dan penilaian tugas esai siswa.

Guru dilatih menyusun rubrik penilaian dalam format digital dan menulis prompt (perintah) yang tepat agar sistem AI dapat bekerja sesuai kebutuhan. “Rubrik adalah dasar kerja AI. Harus jelas aspek penilaiannya, deskripsinya, dan rentang skornya,” ujar Tri.

Ia menyebut, pelatihan ini baru mengupas sekitar 30 persen dari seluruh potensi AI yang akan diimplementasikan. AI yang diperkenalkan memiliki berbagai fitur unggulan, seperti pengunggahan materi visual (gambar dan video), pengaturan metode pengerjaan tugas, hingga kemampuan speech-to-text bagi siswa yang lebih nyaman menyampaikan ide secara lisan. Sistem juga mampu membaca tulisan tangan siswa dari foto, mengubahnya menjadi teks digital, dan menerjemahkannya ke berbagai bahasa.

Bukan Pengganti Guru

Tri menekankan, AI ini dirancang sebagai alat bantu, bukan pengganti guru. “Segala hasil dapat diedit. Guru tetap pemegang kendali penuh,” tegasnya.

Selain mempermudah proses koreksi tugas, sistem AI juga memungkinkan soal-soal disimpan dalam perpustakaan digital untuk digunakan kembali di tahun-tahun berikutnya. Guru pun dapat menyusun materi dan soal dengan lebih efisien.

Bagi siswa, AI berperan sebagai mitra belajar yang memberikan masukan konstruktif tanpa memberikan jawaban akhir. AI juga dilengkapi filter etika yang menyaring konten negatif, seperti keluhan tidak relevan atau komentar di luar konteks pelajaran.

Dengan pendekatan ini, siswa tetap diarahkan untuk fokus pada pembelajaran, sementara guru mendapat dukungan teknologi untuk meningkatkan kualitas pengajaran.

Langkah Mugeb School ini diharapkan menjadi terobosan baru dalam pemanfaatan teknologi pendidikan di sekolah dasar, dengan tetap menjunjung tinggi peran pendidik sebagai tokoh utama dalam proses belajar. (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah