
Kalau kita tidak tahu mau ke mana, semua jalan terasa melelahkan. Setiap pijakan terasa berat, prosesnya akan terasa membosankan, Tapi kalau kita punya tujuan langkah akan terasa lebih bermakna
Selawe.com – Kisah inpiratif Prof. B.J. Habibie disampaikan siswi SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik kelas IX Fez Cheryl Azzela Shazmecka dalam kultum selepas shalat dhuhur di Andalusia Hall, Rabu (13/8/25).
Dengan tema Pendidikan Berkualitas: Kunci untuk Masa Depan yang Lebih Baik, Cheryl membuka kultum dengan bahasa Arab yang fasih. Setelah itu, dia melanjutkannya dalam bahasa Inggris dengan suara lantang dan ceria.
Dia juga membawakan kisah inspiratif perjuangan Prof. B.J. Habibie yang pantang menyerah dalam meraih cita-citanya sebagai ilustrasi nyata pentingnya pendidikan berkualitas.
Kultum yang berlangsung selama 4 menit 32 detik ini berhasil memukau 240 siswa kelas IX dan para ustadz-ustadzah yang hadir. Suasana hening penuh perhatian menyelimuti ruangan saat Cheryl menyampaikan pesan-pesan inspiratifnya. Banyak yang mengaku kagum dengan kefasihan, kepercayaan diri, dan kedalaman materi yang dibawakan oleh Cheryl.
Dalam wawancara bersama kontributor Selawe.com, Cheryl mengungkapkan materi kultum tersebut dia susun selama satu pekan, tepatnya Rabu 6 Agustus 2025.
Dia memilih judul tersebut karena merasa sangat relevan dengan kehidupan pelajar di Spemdalas yang sedang menempuh proses pendidikan menuju masa depan yang gemilang.
Terkait persiapan kultum, Cheryl menyebutkan bahwa ia mempersiapkan mental, menyusun materi teks secara proporsional, serta menghafalkan isi kultum dengan tekun. Cara melatih kemampuan publich speakingnya dengan rajin membaca teks dan menonton publich speaker profesional di YouTube maupun di Instagram.
Dia juga mengakui bahwa tantangan terbesarnya adalah menghafal teks dengan baik agar penyampaian berjalan lancar dan meyakinkan.

Semangat Menyala
Dalam kultumnya, dia bertanya ke peserta, pernahkah kalian mendengar kisah B.J. Habibie saat menjadi pelajar di Jerman?
Dia datang ke negeri orang dengan uang yang pas-pasan. Udara beku yang menusuk hingga ke tulang, tapi beliau tetap belajar sampai larut malam.
Mengapa, mengapa ia melakukanya? Karena beliau tahu, masa depannya adalah tanggung jawabnya sendiri, dan semangatnya tidak boleh padam.
Dari seorang mahasiswa sederhana, Habibie menjadi Presiden RI dan ilmuwan kelas dunia. Inilah bukti bahwa tanggung jawab dan semangat bisa membawa kita dari titik terendah menuju puncak prestasi.
Oleh karenanya, lanjutnya, apa yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan generasi yang memiliki masa depan yang cerah aku ada beberapa tips. Pertama, pasang tujuan besar dalam hidup.
“Kalau kita tidak tahu mau ke mana, semua jalan terasa melelahkan. Setiap pijakan terasa berat, prosesnya akan terasa membosankan, Tapi kalau kita punya tujuan langkah akan terasa lebih bermakna,” katanya.
Kedua, students can be active in literacy activities and sharing knowledge. For example, by helping friends study or forming discussion groups, we help create a supportive learning environment. (Siswa dapat aktif dalam kegiatan literasi dan berbagi pengetahuan. Misalnya, dengan membantu teman belajar atau membentuk kelompok diskusi, kita membantu menciptakan lingkungan belajar yang suportif).
Ketiga, yang terakhir namun tak kalah penting, jangan gentar maju hadapi tantangan. “Setiap pelajar pasti akan menghadapi ujian dan kesulitan. Tanggung jawab berarti berani menghadapi masalah, bukan menghindarinya. Jadikan tantangan sebagai pelajaran berharga yang membuat kita lebih kuat dan berpengalaman,” tegasnya.
Yang terakhir, tekannya, in conclusion, education is a transformative force that has the power to build a quality future, our communities, and the world at large. Education empowers us to reach our full potential and prepares us for the challenges of a rapidly changing future. (simpulannya, pendidikan adalah kekuatan transformatif yang mampu membangun masa depan yang berkualitas, komunitas kita, dan dunia secara keseluruhan. Pendidikan memberdayakan kita untuk mencapai potensi penuh dan mempersiapkan kita menghadapi tantangan masa depan yang berubah dengan cepat).
“Let us harness the power of education, cherish knowledge, and strive to make education accessible and impactful for the future (Mari kita manfaatkan kekuatan pendidikan, hargai ilmu pengetahuan, dan berusaha untuk menjadikan pendidikan mudah diakses dan berdampak bagi masa depan),” tandasnya. (*)
Penulis M. Nor Qomari. Editor Ichwan Arif.