Selawe.com – Sebanyak 32 siswa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik resmi mengikuti program Spemdalas Lifeventure yang tahun ini berlokasi di Desa Kebalankulon, Sekaran, Lamongan. Selama 17–20 November 2025.
Mereka menjalani rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari pembelajaran kehidupan yang nyata di tengah masyarakat.
Kegiatan dibuka di Masjid At-Taqwa Kebalankulon, dihadiri oleh Ketua PRM Kebalankulon, Drs. Munir Al-Amin, jajaran pimpinan SMP Muhammadiyah 19 Sekaran, para guru, serta 47 siswa yang turut menyambut kedatangan peserta Spemdalas Lifeventure.
Dalam sambutannya, Drs. Munir Al-Amin menyampaikan rasa syukur karena ranting Muhammadiyah Kebalankulon dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa momentum Lifeventure terasa istimewa karena bertepatan dengan Milad Muhammadiyah ke-113 pada 18 November 2025.
“Semoga kehadiran adik-adik Spemdalas membawa keberkahan dan menambah semangat dakwah di Kebalankulon,” ujarnya.
Munir juga menyampaikan bahwa dalam kegiatan bakti sosial nanti akan disalurkan 300 paket sembako, terdiri dari 120 paket dari Spemdalas dan 180 paket dari para donatur lainnya. Selain itu, akan digelar pula pengajian peringatan Milad Muhammadiyah, dan siswa Spemdalas diharapkan dapat ikut berpartisipasi.
Selama empat hari, para peserta Lifeventure akan terjun langsung dalam berbagai bentuk pengabdian, mulai dari membantu kegiatan masyarakat, mengajar di TPA, hingga mengikuti aktivitas keluarga asuh. Spemdalas juga menggelar bakti sosial berupa pembagian 120 paket sembako bagi warga Kebalankulon serta pengobatan gratis bekerja sama dengan RS Muhammadiyah Babat.
Berinteraksi dengan Masyarakat
Waka Ismuba Spemdalas Ain Nurwindasari, MIRKH menjelaskan bahwa Lifeventure merupakan ruang belajar yang sesungguhnya.
“Kita ingin siswa belajar kemandirian, karena belajar tidak hanya di kelas. Di desa ini, mereka akan mengasah kepekaan sosial, berinteraksi dengan masyarakat, dan menyampaikan secara langsung infaq mereka,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa biasanya para siswa berinfaq minimal Rp 2.000 setiap hari, namun mereka belum pernah mengetahui siapa yang menerima infaq tersebut. “Melalui kegiatan ini, mereka dapat melihat secara nyata dan menyerahkan langsung hasil infaq kepada masyarakat yang membutuhkan,” jelas Ain.
Selain itu, Ain menekankan bahwa Lifeventure juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antarsekolah Muhammadiyah. Ia mencontohkan bahwa jika ada hal yang kurang pas dilakukan siswa Spemdalas, maka siswa SMP Muhammadiyah 19 dipersilakan untuk mengingatkan.
Begitu pula sebaliknya, jika siswa Spemdalas melihat sesuatu yang perlu diperbaiki dari siswa SMP M 19, maka saling mengingatkan adalah bagian dari proses saling belajar dan saling menumbuhkan. (*)
Penulis Ain Nurwindasari. Editor Ichwan Arif.
