Tingkatkan Pemahaman Keislaman Lewat PKDA

PKDA Smamio
PKDA Smamio
oleh Isa Iskandar, S.Si., M.Pd., yang merupakan guru Fisika Smamio sekaligus ketua Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Jawa Timur sebagai pemateri, yang menyampaikan berbagai wawasan tentang adab, akhlak, serta pentingnya menjalankan ibadah puasa.

Selawe.com – Dalam upaya memperkuat nilai-nilai keislaman di kalangan siswa, SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik menyelenggarakan Pesantren Kilat Darul Arqom (PKDA), Jumat (7/3/2025).

Salah satu rangkaian PKDA ini diisi oleh Isa Iskandar, S.Si., M.Pd., yang merupakan guru Fisika Smamio sekaligus ketua Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Jawa Timur sebagai pemateri, yang menyampaikan berbagai wawasan tentang adab, akhlak, serta pentingnya menjalankan ibadah puasa.

Dalam sesi penyampaian materi, Isa — sapaannya, menekankan bahwa adab adalah perilaku sopan santun, tata krama, atau aturan yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain maupun dalam situasi tertentu.

 Sementara itu, akhlak merujuk pada sifat dasar atau karakter seseorang yang melekat dalam dirinya, baik sifat yang baik (akhlak mahmudah) maupun buruk (akhlak madzmumah). 

Ia juga mengutip sabda Rasulullah yang berbunyi, “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.”

Ia menjelaskan,  kutipan ini memperkuat pesan bahwa pembentukan karakter Islami harus menjadi prioritas utama dalam kehidupan sehari-hari. 

“Hadits ini menjelaskan bahwa tujuan utama diutusnya Nabi Muhammad sebagai seorang nabi dan rasul hanya untuk menyempurnakan akhlak. Sebelum diutusnya nabi Muhammad, masih terjadi krisis akhlak, maka diutuslah Rasulullah untuk menyempurnakan dan menyatukan akhlak mulia, sehingga ajaran yang beliau sampaikan menjadi ajaran paling sempurna,” ujarnya.

Selain itu, Isa mengajak siswa untuk membahas makna puasa yang tidak hanya sebagai kewajiban, tetapi juga sarana untuk meningkatkan ketakwaan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran: 

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.”

Dalam paparannya, Isa menjelaskan beberapa manfaat puasa. “Diantaranya, melatih kesabaran, keikhlasan, dan kedisiplinan. Menghindari dosa-dosa di luar bulan Ramadan. Membiasakan diri untuk menjadi hamba yang taat. Memanfaatkan waktu puasa untuk meningkatkan iman dan imun tubuh. Mengelola emosi dengan lebih baik. Memahami hak-hak fisik, psikis, dan spiritualitas diri. Terjaga dari perbuatan tercela, serta mengendalikan hawa nafsu,” terang Isa.

Selain membahas aspek moral dan spiritual, ia juga menjelaskan bagaimana puasa berdampak positif pada otak. Ia memaparkan bahwa puasa dapat memicu berbagai perubahan di otak, termasuk proses neurogenesis, neurokompensasi, dan neurosinaptik.

  1. Neurogenesis, proses regenerasi sel-sel saraf di otak untuk menggantikan sel yang rusak atau mati.
  2. Neurokompensasi, kemampuan otak untuk beradaptasi dan meningkatkan kinerjanya saat manusia berpuasa.
  3. Neurosinaptik, Struktur otak dapat dilatih untuk berpikir lebih positif.

Siswa tampak antusias mengikuti sesi ini, yang tidak hanya berisi ceramah, tetapi juga diskusi interaktif. (*)

Penulis Novania Wulandari. Editor Ichwan Arif 

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *