Wow, Akhirnya Kamu Berani Bicara

Andy Satriya L
Andy Satriya L
Andy Satrya Lesmana, S.S., guru bahasa Inggris SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik

Adapun pembelajaran yang berhubungan dengan suatu objek, saya memilihkan objek yang familiar dan dekat dengan tempat tinggalnya sehingga pembelajar lebih mudah.

Penulis Andy Satrya Lesmana, S.S., guru bahasa Inggris SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik

Selawe.com – Maraknya dunia bisnis global yang mengharuskan kita bisa berbicara bahasa Inggris komunikatif, semisal direct market, commuter world business, atau online business.

Hal ini membuat Saya sebagai guru bahasa Inggris harus mengubah cara pandang dan strategi dalam mengajar siswa agar siswa berani mempraktikkan pelajaran bahasa Inggris. Yang mereka pelajari dengan lebih bermakna dan berguna bagi mereka untuk dapat langsung dipraktikkan dalam dunia nyata.

Dengan pembelajaran yang dapat dipraktikan langsung oleh pembelajar, maka siswa memiliki antusias pribadi dalam belajar bahasa Inggris tanpa harus dipaksa oleh pengajar.

Namun begitu kita sebagai pengajar, saya juga harus memikirkan usia pembelajar agar sesuai dengan tingkat pemahaman masing-masing. Bagi siswa dengan usia belasan tahun setingkat Sekolah Menengah Pertama, saya mengajari pembelajar dengan cara sederhana, yaitu dengan mengajarkan lebih banyak mempraktikkan materi sesuai dengan keadaan lingkungan pembelajar serta dunianya.

Saya berusaha memberikan materi singkat dan strategi yang menarik agar siswa dapat berlatih dan mempraktikkan langsung pelajaran yang mereka pelajari secara sistimatik sesuai dengan materi yang mereka pelajari secara berkala.

Adapun pembelajaran yang berhubungan dengan suatu objek, saya memilihkan objek yang familiar dan dekat dengan tempat tinggalnya sehingga pembelajar lebih mudah.

Pembelajaran dengan menggunakan pengetahuan yang sudah mereka miliki untuk menyampaikan pendapat atau opini mereka berdasar kenyataan yang mereka pahami. Dengan demikian keberanian pembelajar untuk menyampaikan ide murni atau deskripsi lebih segar dan aktual.

Dalam hal ini, saya sebagai guru hanya memperbaiki tatanan kebahasaan yang kurang benar, namun antusias pembelajar membuat materi akan lebih mudah bagi mereka.

Untuk menambah pembelajaran lebih menyenangkan, maka saya berusaha membuat pembelajaran dalam bentuk interview role play, yang memudahkan pembelajar untuk berani berbicara dengan sesama teman dan percaya diri.

Serta untuk menyenangkan pembelajar, saya juga memoles pembelajaran menjadi permainan yang menarik agar mereka dapat gerak leluasa dan berinteraksi sesama teman. Dengan model seperti ini, mereka merasa sedang bermain, bukan belajar.

Dalam melengkapi pembelajaran yang lebih maksimal, Saya juga meminta lingkungan sekolah menggunakan bahasa Inggris sederhana agar pembelajar terbiasa dalam penggunakan bahasa Inggris sehari hari.

Selain itu, saya berusaha menghadirkan native speaker secara berkala dalam mensukseskan pembelajaran bahasa Inggris bagi pembelajar. Dengan demikian, Pembelajar dapat memahami bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi dan mempraktekkan secara berani dengan lebih cepat. (*)

Editor Ichwan Arif.

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *