Ruang Opini

Jalan Menuju Kebaikan atau Kesalahan?

105
×

Jalan Menuju Kebaikan atau Kesalahan?

Sebarkan artikel ini
Pemimpin
Jalan Menuju Kebaikan atau Kesalahan?

Sifat dan sikap seorang pemimpin akan menentukan maju atau mundurnya sebuah organisasi. Inilah salah satu pentingnya memiliki pemimpin yang mampu menggerakkan.

Oleh Maflukha, S.Pd., Waka Kurikulum SD Muhammadiyah GKB 2 Gresik

Selawe.com – Suatu organisasi tidak bisa berjalan dengan baik tanpa adanya kerja sama dan kepercayaan antara seorang pimpinan dan anggotanya.

Seorang pemimpin adalah seseorang yang mampu untuk memotivasi, mengarahkan, dan menggerakkan orang lain demi mencapai tujuan bersama.

Sifat dan sikap seorang pemimpin akan menentukan maju atau mundurnya sebuah organisasi.  Seseorang yang mampu membawa perubahan positif sering kali menunjukkan kunci keberhasilan dalam organisasi tersebut.

Seorang pemimpin tidak cukup hanya memiliki jabatan tinggi atau kekuasaan. Pemimpin yang baik harus  mempunyai inerintegritas, mampu mendengarkan aspirasi dari bawahannya, serta berani mengambil keputusan yang berpihak pada kepentingan banyak orang.

Kemampuan komunikasi juga dibutuhkan seorang pemimpin supaya visi atau misi yang diharapkan bisa tersampiakan dengan jelas, serta mempunyai rasa emphati untuk memahami kebutuhan tim yang dipimpinnya.

Kita bisa bercermin pada contoh kepemimpinan Rasulullah. Seorang pemimpin yang mampu memimpin dengan kejujuran.

Saat ini banyak pemimpin yang lebih mementingkan kepentingan pribadi seprti  tentang korupsi atau penyalahgunaan wewenang menjadi bukti bahwa tanpa moralitas yang kuat, jabatan pemimpin hanya akan membawa kerugian bagi masyarakat.

Hal ini mengingatkan kita bahwa kepemimpinan sejati membutuhkan sikap rendah hati, kejujuran, dan tanggung jawab.

Pemimpin itu sebuah ujian, ujian kita dihadapan yang maha kuasa tentang apa yang kita lakukan akan diminta pertangungjawaban, Kesempatan sering menyesatkan jika seorang pemimpin tidak mempunyai kejujuran.

Kesempatan dalam kepemimpinan adalah sebuah ujian besar. Jabatan dan wewenang yang dimiliki seorang pemimpin sering kali membuka peluang untuk membawa perubahan positif. Namun, di sisi lain, kesempatan tersebut juga bisa menjadi jebakan yang menyesatkan jika tidak diimbangi dengan integritas dan moral yang kuat.

Kepemimpinan yang baik bukan sekadar soal posisi, kita membutuhkan pemimpin yang berkomitmen pada kebenaran, bekerja dengan hati, dan siap menghadapi tantangan demi kemajuan organisasi. (*)

Editor Ichwan Arif