Liputan

Pejuang Zero Waste Spemdalas, Ini Keseruannya

122
×

Pejuang Zero Waste Spemdalas, Ini Keseruannya

Sebarkan artikel ini
Cek sampah
menyaksikan butiran sampah plastik melalui mikroskop

Selawe.com – Selain beberapa poster Zero Waste, kegiatan Guets Teacher di SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik juga semakin meriah dengan kedatangan 2 Youtuber asal Jepang, Rintaro Kiyohara dan Beppu Takuma, Kamis (21/8/2025).

Dalam acara yang mengangkat tema Zero waste to Create a Healthy Planet dengan narasumber utama Direktur Eksekutif Ecoton, Prigi Arisandi, M.Si. ini, siswa Spemdalas semakin sumringah dengan hadirnya media pembelajaran berupa poster maupun miniatur terkait dengan bahaya sampah plastik.

Setelah mendapatkan penjelaskan materi, siswa berkesempatan melihat dan mendengarkan penjelasan dari tim Ecoton di Andalusia Hall Spemdalas. Selain bisa berbincang dan berswafoto dengan Youtuber asal Jepang yang datang bersamaan dengan tim Ecoton, mereka juga juga menuliskan komitmen bersama untuk zero waste.

  1. Youtuber Jepang

Kehadiran 2 Youtuber asal Jepang, Rintaro Kiyohara dan Beppu Takuma dari Jepang menambah semaraknya acara Guest teacher di Spemdalas. Selain diburu siswa untuk berswafoto, mereka juga mengajak obrol.

“Menurutku kehadiran 2 Youtuber asal Jepang sangat menyenangkan karena itu pertama kalinya bagi saya bertemu orang jepang dan saya akhirnya tau banyak tentang budaya negara Jepang,” ucap siswa kelas VII D M. Bara Ibnu Fahri.

Dia mengaku senang dia bisa hadir saat ada pameran zero waste di sekolah Kita. “Seru sekali,” katanya.

Youtuber Jepang
Youtuber dari Jepang Rintaro Kiyohara (memakai t-shirts warna hitam dan memakai sarung) foto bersama siswa Spemdalas
  1. Kran Melayang

Acara Zero waste to Create a Healthy Planet semakin menyejukkan mata siswa karena kehadiran kran melayang berwarna emas dengan kucuran berupa sampah plastik berupa botol air minuman kemasan.

Direktur Eksekutif Ecoton, Prigi Arisandi, M.Si. menjelaskan menjelaskan filosofi kran raksasa melayang dengan air yang mengalir, tetapi diganti dengan aliran berupa sampah plastik.

“Ini maksudnya adalah kita harus menstop aliran sampah. Dengan menutup kran berarti kita sudah melawan sampah plastik di lingkungan kita,” jelasnya.

Pemandangan ini menyita perhatian siswa. Bahkan siswa kelas IX saat jam istirahat pun sampai terheran-heran. “Ini apa, Pak Arif?” kata Nikita siswa kelas IX E.

  1. Poster Zero Waste

Tidak hanya mendengarkan materi tentang Zero Waste, siswa Spemdalas juga bisa membaca poster yang mengajak supaya tidak ‘memproduksi’ sampah plastik. Pesan dari poster lebih banyak menyuarakan bagaimana kita bisa menyayangi bumi dan bisa hidup tanpa sampah plastic.

Mulai dari kalimat yang berbunyi, Stop Eating Plastic, Your Plastic Lifestyle Destroys Babies’ Future, Stop Plastic Pollution, Stop Plastic Production.

Zero waste

Poster zero waste di acara Guest Teacher Spemdalas
  1. Komitmen Bersama

Sebagai bentuk penguatan materi, siswa juga diajak untuk menuliskan komitmen Bersama supaya bisa zero waste, khususnya di sekolah. Siswa menuliskan di banner menggunakan spidol warna hitam di ujung ranting pohin yang terdapat di banner yang sudah disediakan panitia.

Komitmen Bersama

Siswa Spemdalas menulis komitmen Bersama Zero waste
  1. Bayi Plastik

Ada yang menarik di pameran zero waste saat kegiatan acara Guest Teacher. Selain siswa bisa melihat poster bahaya sampah plastik, mereka juga bisa melihat miniatur bayi yang terdapat di dalam kaleng plastik.

Dalam miniatur tersebut memberikan pesan pada siswa, bagaimana dampak sampah plastik juga bisa dirasakan bayi yang baru lahir ke dunia.

Bayi
Boneka bayi yang berada di botol plastic saat pameran Zero waste
  1. Cek Sampah Plastik

Selain menyaksikan poster, gambar sampah plastik, siswa juga bisa secara langsung bisa menyaksikan sampah plastik melalui mikroskop. Mereka berebut untuk bisa menyaksikan sampah plastik yang sudah dipotong kecil dan diletakkan di kaca mikroskop. Mereka bisa ‘nginceng’ secara langsung.

  1. Menolak Punah

Bahaya sampah plastik juga bisa menyerang ikan yang berada di Sungai, salah satunya di Sungai Brantas. Mulai dari ikan rengkik, keting, bader putih, bader merah. Pameran di hall Spemdalas juga menampilkan ikan sebagai penanda, bagaimana kita bisa melestarikan dan bukan membunuh habitat. Maka, ada kalimat menolak punah ikan-ikan tersebut.

Punah
Siswa Spemdalas sedang menyentuh ikan ‘raksasa’ di pameran Zero waste
  1. Bukan Pengabdi Sasetan

Bukan pengabdi sasetan. Tulisan ini terdapat di kaos tim dari Ecoton saat mendampingi siswa Spemdalas di acara pameran zero waste. Tulisan ini menarik. Sepintas, kayak judul film horror Indonesia, Pengabdi Setan.

Direktur Eksekutif Ecoton, Prigi Arisandi, M.Si. mengatakan pesan dari tulisan itu adalah kita tidak mengomsumsi makanan dan minuman yang bersaset. Ketika tidak melakukan hal tersebut, berarti kita tidak akan memproduksi sampah palstik.

Bukan Pengabdi Sasetan
Tim Ecoton mengenakan kaos warna hitam dengan tulisan Bukan Pengabdi Sasetan saat melayani pertanyaan siswa Spemdalas di pameran Zero Waste

“Ini pesan dari tulisan yang tertera di kaos hitam teman-teman Ecoton,” katanya. (#)

Penulis Ichwan Arif.