
Selawe.com – Peluang dan Tantangan Generasi Alpha menjadi tema kegiatan Orang Tua Mengajar SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Kamis (28/8/2025).
Dalam materinya, Ketua Koperasi Konsumen Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (K3PG) Andri Puji Handoyo, S.P. membuka paparan dengan diskusi terkait pengertian koperasi.
“Adik-adik ada yang taahu apa itu koperasi?” tanyanya yang kemudian mendapat bebrapa jawaban dari beberapa siswa. Atas jawaban tersebut, Andri memberikan apresiasi untuk jawaban yang tepat.
Jadi, jelasnya, sesuai Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi. “Sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan,” terang Wali siswa dari Laras Pramita kelas VIII ICP Ferum ini
K3PG, lanjutnya, memiliki berbagai unit usaha. Retail/toko, simpan pinjam, SPBU dan bengkel, distributor pupuk, bersubsidi, pabrik air minum, dan beberapa usaha yang lain. Untuk menjalankan koperasi.
Penjelasan megalir terkait pembagian generasi dan tantangannya. Secara umum. Terdapat bebrapa generasi yaitu baby boomers, gen x, gen millenial, gen Z, dan generasi alpha.
“Adik-adik ini termasuk dalam generasi Alpha ya. Nah, ada beberapa ciri yang dimiliki oleh generasi ini. Yang pertama adalah digital native, yaitu generasi yang tumbuh sepenuhnya dalam dunia digital. Kedua, generasi ini multitasking, hal ini karena akses mereka ke dunia digital,” ungkapnya bapak kelahiran Kebumen ini.
Dia menuturkan, ketiga mereka diharapkan menjadi generasi yang berpendidikan. Keempat, generasi alpha akan menjadi generasi dengan keragaman etnis dan budaya yang paling tinggi sepanjang Sejarah.
Alumnus Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada ini kemudian menyampaikan tantangan sekaligus peluang bagi Gen Alpha.
“Ada beberapa isu utama yang perlu adik-adik ketahui. Kemanan dan privasi online, hoax dan overload informasi, gaya hidup santai dan kurangnya ketrampilan sosial, serta perkembangan AI perlu terus dipantau dan diterima dengan bijak,” tandasnya. (*)
Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif.