
Keceriaan terpancar pada wajah mereka yang sedang bermain air dengan berbagai warna sesuai dengan warna favorit kelompok mereka. Tidak terasa bahwa mereka sedang belajar matematika yang lazimnya dianggap pelajaran yang menakutkan, kali ini merupakan pelajaran yang mengasyikan.
Penulis Endang Suprapti, S.Pd. guru matematika SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik
Selawe.com – Isu terhangat yang telah diluncurkan oleh Menteri Pendidikan RI kita, Prof Abdul Mu’ti, M.Ed., deep learning dengan tiga pendekatan utama yakni mindful laerning, meaningful learning, dan joyful learaning.
Pendekatan mindful learning menurut saya lebih efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika pada topik volume bangun ruang tak beraturan.
Melalui metode ini penulis berharap siswa lebih memahami konsep volume lebih dalam dan lebih bermakna. Tidak sekadar konsep, tetapi juga diharapkan bisa diaplikasikan secara sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Pada topik volume bangun ruang tak beraturan ini menggunakan media batu dengan berbagai ukuran, air yang diberi pewarna, penggaris atau meteran serta akuarium berbentuk balok. Siswa membawa batu dengan berbagai ukuran, bukan untuk tawuran yaaa tetapi mereka akan menghitung volume menggunakan bantuan penggaris, air berwarna, dan akuarium yang ada di laboratoium sekolah.
Dengan media yang ada mereka mencoba menghitung volume batu yang telah mereka bawa dari rumah dengan pendekatan volume aquarium yang sudah diukur panjang dan lebarnya terbelih dahulu.
Siswa secara berkelompok memulai mengisi aquarium dengan air berwarna yang mereka buat seblumnya. Kemudian mereka memasukkan batu dalam akuarium dilanjutkan mengukur perubahan tinggi air dalam aquarium tersebut. Dengan pendekatan volume balok mereka berhasil menghitung volume batu dengan berbagai ukuran.
Keceriaan terpancar pada wajah mereka yang sedang bermain air dengan berbagai warna sesuai dengan warna favorit kelompok mereka. Tidak terasa bahwa mereka sedang belajar matematika yang lazimnya dianggap pelajaran yang menakutkan, kali ini merupakan pelajaran yang mengasyikan.
Dalam kegiatan tersebut setelah menemukan formula volume bangun ruang tak beraturan, masing-masing kelompok memasukan batu-batu dalam aquarium yang berisi penuh air dan mengamatinya. Dan sampailah pada kesimpulan dari pengamatannya bahwa, semakin besar batu yang dimasukan semakin banyak air yang keluar.
Dari hasil simpulan, siswa tersebut penulis membawa siswa pada pemikiran bahwa, jika kita anggap batu itu rejeki dan air yang keluar itu adalah sedekah maka semakin besar rejeki maka semakin besar pula sedekah yang seharusnya kita keluarkan.
Dengan kegiatan tersebut, pembelajaran lebih mendalam karena mereka menemukan sendiri formula dan lebih bermakna karena bisa diaplikasikan dalam kontek sedekah yang biasanya dipelajarai dalam pelajaran Al-Islam.
Belajar matematika versus Al-Islam. (*)
Editor Ichwan Arif