Liputan

Berlian Open School 2025 Hadirkan Pengalaman Belajar Inovatif Siswa TK melalui Donat

16
×

Berlian Open School 2025 Hadirkan Pengalaman Belajar Inovatif Siswa TK melalui Donat

Sebarkan artikel ini
Berlian School
Nyimas Aruni Kayara Siswa kelas A6 (Kanan) bersama teman-teman semangat menghias donat (Alsalimatus Sa’diyah)

Selawe.com – Suasana ceria menyelimuti halaman SD Muhammadiyah GKB 2 Gresik (Berlian Primary School), Sabtu (14/9/2025) pagi.

Sebanyak 175 siswa TK A dari TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 40 PPS Gresik mengikuti kegiatan bertajuk Berlian Open School. Acara ini menjadi ajang pengenalan sekolah dasar berbasis karakter dan kreativitas kepada anak-anak usia dini.

Kegiatan dimulai sejak pukul 07.15 WIB. Anak-anak datang dengan wajah penuh antusias dengan ditemani guru pendamping. Mereka disambut ramah oleh guru Berlian Primary School.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Irma Sonya Suryana, S.Si., M.Kom., menyampaikan harapannya agar anak-anak TK dapat mengenal suasana belajar yang menyenangkan di Berlian Primary School.

“Kami ingin menunjukkan bahwa belajar di SD Muhammadiyah GKB 2 itu menyenangkan. Guru-guru kami penuh ketelatenan, ramah, dan menyayangi anak-anak seperti keluarga sendiri,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk mengenalkan fasilitas sekolah, tapi juga untuk membangun kedekatan emosional sejak dini.

Tepat pukul 07.30 WIB, Wakil Kepala Sekolah Bidang Umum, M. Taufiq, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang agar anak-anak bisa belajar sambil bermain.

“Selama satu jam tiga puluh menit, anak-anak akan diajak bersenang-senang bersama guru-guru kami. Ada senam, kegiatan kelas, hingga menghias donat. Semuanya dikemas edukatif dan menggembirakan,” tuturnya.

Setelah sambutan, anak-anak mengikuti senam pagi yang dipandu oleh guru-guru dengan lagu-lagu anak. Suasana berubah semakin meriah. Banyak dari mereka tampak tertawa, bergerak bebas, dan menikmati suasana.

Pukul 08.00 WIB, siswa diarahkan masuk ke kelas yang telah ditentukan. Di dalam kelas, mereka memulai kegiatan dengan berdoa bersama, dilanjutkan ice breaking, dan perkenalan guru pendamping.

Guru pendamping tidak hanya memperkenalkan diri, tetapi juga membangun suasana akrab dengan cara bernyanyi bersama dan bermain tebak-tebakan ringan.

Media Donat Warna-warni

Bagian paling dinanti adalah kegiatan menghias donat yang dimulai pukul 08.30 WIB. Siswa diberikan donat polos, topping warna-warni, dan berbagai macam taburan manis.

Seorang guru pendamping menjelaskan teknis menghias donat dengan sabar, menyebutkan cara menggunakan topping, mengatur warna, hingga menjaga kebersihan selama proses berlangsung.

“Kalian boleh menghias dengan topping warna pink, cokelat, atau ungu. Tapi ingat, topping-nya jangan terlalu banyak ya, biar donatnya tidak hancur,” ucap Alsalimatus Sa’adah, S.Pd. sambil tersenyum.

Di salah satu sudut kelas, Nyimas Aruni Kayara, siswa kelas A6 TK ABA 40 PPS, tampak bersemangat menuangkan kreativitasnya.

“Aku senang sekali bisa menghias donat. Aku kasih warna pink dan ungu. Ada rasa cokelat juga. Hari ini aku belajar menyanyi dan menghias donat bersama ustadzah yang baik,” katanya polos.

Kegiatan ini tak hanya melatih motorik halus anak-anak, tapi juga menjadi media mereka mengekspresikan diri dan melatih keberanian tampil di depan teman.

Penutupan Penuh Harapan

Menjelang pukul 09.15 WIB, kegiatan ditutup dengan refleksi ringan dan ucapan terima kasih dari pihak sekolah. Irma Sonya Suryana kembali menyampaikan apresiasi kepada guru dan karywan TK ABA 40 PPS yang telah mendampingi anak-anak dengan penuh kesabaran.

“Kami berterima kasih atas kolaborasi yang terjalin hari ini. Semoga anak-anak pulang membawa pengalaman yang indah dan tak terlupakan,” ucapnya.

Sementara itu, M. Taufiq menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu bentuk penguatan sinergi antar lembaga pendidikan prasekolah dan dasar.

“Kami berharap, kegiatan ini menjadi jembatan untuk membentuk generasi yang percaya diri, kreatif, dan bahagia saat belajar,” ungkapnya.

Acara resmi ditutup pukul 09.30 WIB. Anak-anak pulang membawa donat hasil karya sendiri, cerita seru, dan senyum ceria. (*)

Penulis Waviq Amiqoh. Editor Ichwan Arif.