Liputan

Biar Ngomong di Depan Umum Nggak Jadi Drama

36
×

Biar Ngomong di Depan Umum Nggak Jadi Drama

Sebarkan artikel ini
Mukadarah Spemdalas
Kegiatan pembukaan Muhadharah yang diselenggarakan Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jumat (12/9/2025).

Selawe.com – Biar ngomong di depan umum nggak jadi drama menjadi tema dalam kegiatan pembukaan Muhadharah yang diselenggarakan Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jumat (12/9/2025).

Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Taqwa Lantai 2 ini pematerinya adalah Guru bahasa Indonesia Spemdalas Dheni Iga Pertiwi, S.Pd.

Dalam kesempatan tersebut, pemateri menyampaikan alasan mengapa public speaking penting? Dia menjelaskan ada 3 alasan mengapa public speaking dianggap penting, pertama Adalah era Konten dan digital.

“Sekarang banyak media, mulai dari TikTok, YouTube, maupun podcast butuh skill ngomong. Untuk public speaking harus dipelajari sehingga kitab isa memanfaatkan media tersebut,” jelasnya.

Kedua, masa depan karier. Public speaking penting untuk kemajuan profesional. Ketiga Adalah personal branding. “Cara ngomong adalah cerminan diri,” terangnya pendek.

Bagaimana tantangan Gen Z saat berbicara di depan umum? Menurutnya, Gen Z sering grogi, seperti mau confess ke crush. Kedua, takut dinilai. Ada khawatir di-judge audiens. Ketiga, kehabisan kata-kata. “Mereka mengalami blank moment. Keempat Adalah nada monoton. Hal ini bisa membikin orang mengantu,” jelasnya.

Tips dan trik biar pidato makin menarik. Dia menerangkan, pertama yang bisa dilakukan adalah melakukan persiapan. Pada tahapan ini bisa dilakukan dengan riset dan mencatat poin penting selanjutnya mengenali audien.

“Saat berbicara bukan dengan bahasa relate, mengatur tempo dan intonasi, dan melakukan kontak mata,” ucapnya.

Setelah selesai, lanjutnya, bisa melempar senyum dan mengucapkan terima kasih. Bagaimana formula pidato Gen Z yang ringan tapi kuat. “Kita bisa memulai dengan opening selama 30 detik – 1 menit. “Tarik perhatian audien supaya mereka menaruh perhatian ke kita,” katanya.

Formula kedua yaitu isi. Di tahapan ini bisa 3–5 menit. “Inti pesan, contoh nyata, maupun storytelling. Untuk closing, bisa 30 detik – 1 menit. Ulangi pesan, ajakan atau inspirasi,” ungkapnya.

Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat berbicara di depan umum ala Gen z. Hal yang boleh dan harus adalah gesture natural, sisipkan humor ringan, dan jaga bahasa sopan.

“Sedangkan yang tidak boleh dilakukan Adalah kata kasar atau slang berlebihan, scroll catatan kayak main HP, dan terlalu cepat atau lambat,” tuturnya.

Dengan tips dan trik ini, tekannya, kalian akan siap menjadi pembicara hebat. “Dengan tips ini, kamu bisa tampil percaya diri dan memukau audiens,” tandasnya. (*)

Penulis Ichwan Arif.