Gen Z Perlu Melestarikan Budaya Leluhur

Asischa Andriyani, S.Hum
Asischa Andriyani, S.Hum
Asisca Andriyani, S.Hum., guru IPS SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik

Mereka terbagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan bersama tentang tipe-tipe budaya yang pernah mereka jumpai, dan mereka mempraktikkannya di depan kelas sehingga teman-teman yang lain menyimak, mengamati, dan menyaksikan.

Penulis Asisca Andriyani, S.Hum., guru IPS SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik

Selawe.com – Memperkenalkan budaya kepada generasi masa kini bisa dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui pendidikan, pelatihan, dan kegiatan budaya.

Dari segi pendidikan, sekolah biasanya memberikan sosialisasi terkait budaya tradisional, lokal maupun nasional. Mengajarkan budaya tradisional semakin seru karena peserta didik banyak yang belum mengetahui budaya yang ada sejak zaman nenek moyang kita.

Mengikuti pelatihan dan menyaksikan festival budaya juga mengingatkan generasi muda budaya leluhur yang patut kita lestarikan.

Budaya tradisional penting untuk dilestarikan karena menjadi sumber keunikan, kebanggaan, dan daya tarik wisatawan. Nilai-nilai penting yang harus di garis bawahi ketika kita memperkenalkan budaya lokal kepada generasi Z adalah dengan cara mengeksplore dan membuat konten menarik sehingga dapat memikat seseorang untuk mempelajarinya.

Peserta didik dalam proses pembelajaran pendidikan pancasila diberikan stimulus dengan memutar video budaya dari berbagai daerah, termasuk dijelaskan tentang tipe budaya yaitu adat istiadat, upacara adat, tarian adat, makanan khas, maupun permainan tradisional.

Saya lebih merujuk pada budaya khas dari Jawa Timur karena kebanyakan peserta didik berasal dari Jawa Timur. Mereka terbagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan bersama tentang tipe-tipe budaya yang pernah mereka jumpai, dan mereka mempraktikkannya di depan kelas sehingga teman-teman yang lain menyimak, mengamati, dan menyaksikan.

Kelompok pertama melakukan aksi tari remo yang berasal dari Surabaya, mereka menari dengan gerakan dinamis dan ekspresif.Dilanjutkan kelompok kedua menceritakan tentang adat istiadat lokal dari daerah yang mereka tinggali seperti sejarah sedekah bumi dengan membawa bahan yang mereka siapkan.

Kelompok selanjutnya membawa makanan khas wingko dari daerah Lamongan, disusul kelompok terakhir mereka memperagakan permainan tradisional cublak-cublak suweng dan mengekspresikannya disertai dengan lagu.

Mereka melakukan refleksi dan penilaian setelah menyaksikan beberapa presentasi kelompok. Ada yang mengaku baru mengetahui jika ada yang daerahnya mempercayai tradisi sedekah bumi ternyata untuk memohon keselamatan dan kemakmuran bagi tanah dan lingkungan sekitar. Ada yang baru mengetahui bentuk dan rasa dari jajanan wingko dan ada juga yang baru menghafal lagu cublak cublak suweng.

Peserta didik memahami berbagai tipe budaya bisa meningkatkan kesadaran pentingnya suatu keunikan dan identitas yang membedakan dengan daerah atau bangsa lain. (*)

Editor Ichwan Arif 

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *