
Selawe.com – Rangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat hasil kerja sama SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik dengan Departeman Kimia Universitas Airlangga (Unair) dan Universiti Sains Malaysia (USM) telah selesai dilaksanakan 22-23 Agustus 2025 di Gresik.
Kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema besar Solusi Inovatif Berbasis Lingkungan untuk Permberdayaan Masyarakat Lokal ini dilakukan di dua esa di Kecamatan Cerme Gresik, salah satunya adalah Desa Semampir.
Pemilihan desa tersebut didasarkan adanya permasalahan yang cukup dikeluhkan oleh masyarakat yaitu limbah kerjainan tenun yang sudah hampir 25 tahun berdampingan dengan pemukiman warga.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada Sabtu 23 Agustus 2025 di Balai Desa Semampir yang dihadiri oleh 35 warga sekitar dengan komposisi anggota PKK, pengusaha tenun, dan karyawan kerajinan tenun.
Walaupun pengabdian masyarakat ini dilakukan hanya satu hari, namun kegiatan pendahuluannya telah dilakukan sejak lama.
Kegiatan pendahuluan ini antara lain wawancara dengan warga lokal dan pengusaha tenun untuk memperoleh informasi, pengambilan sampel limbah cair tenun, dan kemudian dilanjutkan dengan percobaan pengelolaan limbah cair tenun yang dilakukan di Universitas Airlangga oleh siswa perwakilan riset Smamio dan mahasiswa serta dosen peneliti dari Departemen Kimia Universitas Airlangga.
Kegiatan ini langaung digawangi oleh Dosen Senior dari Departemen Kimia Universifas Airlangga Dr. rer. nat. Ganden Supriyanto,Dipl. EST., M.Sc yang juga merupakan konsultan lingkungan dan pengusaha yang mahir di bidangnya.
Ganden membuka materinya dengan kalimat yang memberi semangat bahwa limbah juga dapat jadi uang. “Mimpi saya adalah membuat industri dapat berdampingan langsung dengan pemukiman. Limbah yang harusnya merugikan sekitar, bisa disulap menjadi uang yang menguntungkan. Dengan pengelolaan yang baik dan benar tentunya,” tutur Ganden.
Hal ini membuat peserta sangat antusias dan suasana kegiatan menjadi sangat menggembirakan.
Ketua Departemen Kimia Universitas Airlangga Prof. Zakki Muhammad juga berjanji bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini hanya sebagai awal.
Dia berjanji akan membantu mengkomunikasikan dengan pihak pemerintah untuk memperoleh pendanaan yang lebih memadai sehingga dapat membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah yang komunal untuk pengusaha tenun Desa Semampir khususnya.
“Sehingga tercapai mimpi bahwa kegiatan industri dapat berdampingan langsung dengan pemukiman warga,” katanya. (*)
Penulis Nanik Rahmawati. Editor Ichwan Arif.