
Selawe.com – Suasana Khidmat dan khusyuk terasa di Aula Mugeb School saat siswa kelas I mengikuti Simulasi Salat Idul Fitri, Kamis (20/3/2025). Imam shalat sekaligus khatib ialah Abid Abdillah, pengajar Al-Quran sekolah ramah anak itu.
Kegiatan ini termasuk rangkaian kegiatan Pesantren Kilat Darul Arqom (PKDA) Mugeb School. Seluruh siswa kelas I-VI di waktu dan tempat yang berbeda mengikutinya.
Sebelum memulai simulasi salat Idulfitri, Ustaz Abid mengajukan pertanyaan kepada siswa kelas I. “Anak-anak, ada berapa rakaat salat Idulfitri?” tanya guru tersebut.
Dengan antusias, seluruh siswa menjawab bahwa salat Idulfitri terdiri dari dua rakaat.
Ustadz Abid membenarkan jawaban para siswa. “Wah, anak-anak hebat! Benar sekali, ada dua rakaat,” ujarnya.
Kemudian, di hadapan siswa kelas I, Ustaz Abid menjelaskan tata cara pelaksanaan salat Idulfitri. Ia menerangkan, pada rakaat pertama perlu takbir tujuh kali. Sedangkan pada rakaat kedua takbir lima kali.
“Setelah takbir, lanjut membaca ayat-ayat Al-Qur’an mengikuti imam salat Idulfitri dan diakhiri dengan khutbah,” imbuhnya.
Ustaz Abid kemudian mengajak siswa kelas I langsung mempraktikkan salat Idulfitri. Dengan tertib, para siswa membentuk saf dan melaksanakan simulasi salat Idulfitri dengan khusyuk.
Seusai salat, Abid menyampaikan khutbah singkat. Hari Raya Idulfitri merupakan momen kemenangan bagi umat Islam.

Khutbah
“Kita telah berjuang dalam menunaikan ibadah puasa selama bulan Ramadan. Semoga semangat perjuangan tersebut terus kita bawa dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, dengan berpuasa, mereka belajar mengendalikan diri. “Sahur membuktikan kemampuan kita untuk bangun di sepertiga malam,” ujarnya.
“Salat Tarawih menunjukkan kemampuan kita dalam melaksanakan qiyamul lail. Membaca Al-Qur’an membuktikan, waktu selalu tersedia, hanya saja kita perlu memprioritaskannya,” tutur Abid.
Ia lalu mengajak para siswa menanamkan semangat yang telah mereka bangun selama bulan Ramadan. Lalu meneruskannya hingga sebelas bulan ke depan, sampai bertemu kembali di Ramadan berikutnya.
“Anak-anakku yang berbahagia, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 185, Allah memberikan peringatan bagi kita semua,” ujarnya.
“Hendaklah kita selama bulan suci Ramadan menyempurnakan bilangan. Bilangan dari jumlah puasa kita, dari jumlah ibadah kita. Jadi, seluruh amalan kita lakukan di bulan suci, meski setelahnya kita kembali ke rutinitas. Allah SWT menganjurkan kita semua untuk senantiasa bertakbir,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, sering kali kita mendengar lantunan takbir di rumah-rumah pada malam Idulfitri. “Allahu akbar, Allahu akbar, wa lillahil hamd.”
Hal itu, katanya, menandakan keagungan kekuasaan Allah yang telah melimpahkan nikmat berupa hidayah. “Sehingga, kita berhasil meraih kemenangan. Tujuan Allah SWT memberikan banyak kebaikan kepada kita adalah agar kita menjadi hamba yang bersyukur,” lanjutnya.
“Oleh karena itu, anak-anakku, mari kita senantiasa bersyukur atas segala yang telah Allah berikan,” pungkasnya. (*)
Penulis Novita Zahiroh Editor Sayyidah Nuriyah