Selawe.com – Fenomena kelangkaan gas melon atau gas LPG 3 kg menjadi ilustrasi ‘menarik’ yang belakangan ini.
Masyarakat antre dengan membawa tabung LPG untuk bisa mendapatkan demi daput terus mengepul. Di sisi lain, pasokan gas LPG 3 kg dari pangkalan tidak juga ada.
Masyarakat di negara ini mulaui resah. Apakah ini permainan melalui sutradara ‘orang dalam’ atau kasus untuk mengalihkan saja.
Masyarakat tidak memperdulikan anggapan yang kedua. Dalam pikiran mereka, kelangkaan ini bisa menyebabkan kerupitan ‘dalam keluarga’. Kalau dalam keluarga di lingkungan negara ini sudah mulai resah, sesak, maka ada masalah dalam negara ini.
Negara harus bertanggung jawab atas kelangkaan LPG ini kalua tidak ingin mereka menjerit. Bukan hanya mengurai keruwetan bagaimana LPG ini tidak Langkah lagi tetapi juga bisa mengendalikan harga.
Bulan depan, sudah memasuki bulan Ramadhan. Yang secara otomatis, akan semakin menambah beban Masyarakat kalua LPG semakin Langkah dan harga semakin mencekik leher mereka.
Kayaknya, negara di dalam LPG melon ini harus diurai secepatnya. Jangan biarkan fenemone ini menjadi opini publik, negara sudah tidak mampu mengendalikan hal ini. Di mana mereka-mereka yang memiliki tanggung jawab ini? Atau mereka menunggu Masyarakat antreannya semakin Panjang mengekor. Semoga masalah ini cepat teratasi. (*)
Penulis Ichwan Arif.
