Selawe.com – Menyongsong tahun pelajaran 2025 2026, SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik menggelar Konferensi Wali Kelas di Excellent Room, Rabu (9/7/2025).
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Spemdalas, Yugo Triawanto, M.Si, Waka bidang Kesiswaan, Ichwan Arif, S.S.,M.Hum., Waka Ismuba, Ain Nurwindasari MIRKH., dan Waka Sarana, Wildan Hernanda, S.Pd.
Dalam arahannya di hadapan 27 wali kelas, Kepala Spemdalas, Yugo Triawanto menyampaikan bahwa kegiatan konferensi ini adalah kegiatan yang penting untuk melancarkan proses pendidikan siswa siswi selama di Spemdalas.
“Sekolah sudah menyiapkan dashboard managemen sehingga semua dapat terecord dengan baik. Berbagai link pembiasaan, pembiasaan pagi, infaq, konseling, laporan bulanan, serta proses pembayaran menjadi lancar atas kinerja bapak ibu sekalian. Untuk itu, kami sampaikan terima kasih. menjadi tak hanya siswa yang pintar namun juga sholeh solihah,” jelasnya.
Lebih lanjur, dia menyampaikan sekolah menyiapkan aplikasi tambahan agar komunikasi dan informasi dapat segera tersampaikan. Untuk laporan kerusakan fasilitas kelas nantinya akan dapat segera dikomunikasikan dan diketahui oleh berbagai pihak. Begitu pula untuk kondisi di UKS, ke depan info kondisi siswa akan segera tersampaikan ke wali kelas.
Setelah, Kepala Sekolah, Waka Kesiswaan Ichwan Arif menyampaikan penguatan terkait pendampingan siswa.
“Mohon bisa memaksimalkan diri pada posisi wali kelas sehingga dapat mendampingi siswa dalam menjalankan proses pendidikan. Setiap siswa memiliki sisi-sisi yang perlu didekati dan disentuh sehingga mereka dapat menjalani tugas dan perannya dengan baik,” tambahnya.
Pemeliharaan Aset
Dalam kesempatan yang sama, Waka Sarana, Wildan Hernanda, S.Pd. menyampaikan pentingnya peran wali kelas dalam mengawal pemeliharaan aset dan fasilitas sekolah.
“Bapak Ibu dapat melakukan serah terima antarwali kelas. Ke depan, semua fasilitas harap dijaga dan dirawat. Apabila ada kerusakan, harap segera dilaporkan agar segera ditindaklanjuti,” tekannya.
Sedangkan Waka Ismuba, Ain Nurwindasari, MIRKH menyampaikan apresiasi tertinggi kepada wali kelas.
“Mari kita niatkan bahwa menjadi wali kelas adalah teladan akhlak dan ibadah. Kami siapkan program dan monitoring, namun sebagai eksekutor di lapangan adalah wali kelas. Panjenengan bisa mengingatkan, memastikan, dan mengawasi bahwa setiap siswa menjalankan dengan baik,” jelasnya.
Ketika, lanjutnya, wali kelas mengingatkan untuk shalat dhuha, hal tersebut sudah dinilai sebagai ibadah. Apalagi, yang njenengan lakukan berulang-ulang hingga akhirnya masuk ke memori jangka panjang. Hal tersebut merupakan amal jariyah
“Ikhtiar-ikhtiar yang njenengan laksanakan akan semakin kuat apabila ditambah dengan doa. Maka, bapak ibu wali kelas, doakan siswa kita. Sebutlah mereka dalam doa bapak ibu. Yang lebih penting adalah siswa-siswi ini memiliki hati. Bapak/Ibu wali kelas semua, mintakanlah kepada Sang Pemilik Hati agar hati siswakita selalu dalam ketetapan dan jalan kebaikan,” tandasnya. (*)
Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif.
