
Selawe.com – Pendidikan Akhlak dalam Islam Meneladani Rosulullah sebagai Pendidik menjadi tema Kajian Ramadan di SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Senin (10/3/2025).
Dalam kegiatan yang dilakukan di Ruang CAC, pemateri Novi Nazilatur Rohmah, S.Pd. menjelaskan pendidikan merupakan bidang pembangunanyang sangat penting untuk mencerdaskan anak bangsa.
“Pendidikan bertujuan untukmengembangkan potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman, bermoral dan bertakwa kepada Allah Swt,” jelasnya di depan guru dan karyawan Spemdalas.
Guru Al-Islam ini mengatakan inilah tonggak meningkatkan derajat manusia dalam mencapai kebahagiaan dunia dan ahirat. Akhlak, lanjutnya, adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang terpuji dan yang tercela, tentang perkataan dan perbuatan manusia lahir dan batin.
“Akhlak juga merupakan suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh sebagian manusia kepada lainnya,” katanya.

Pendidikan Akhlak dalam Islam
Dia memaparkan, dalam perspektif pendidikan Islam, akhlak menduduki kedudukan yang tinggi dan erat kaitannya dengan keimanan. Ajaran Islam menekankan pentingnya moralitas dalam kehidupan dan dianggap sebagai aspek kunci keimanan seorang mukmin.
“Nabi Muhammad SAW bersabda, artinya: Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaknya. Dalam Al-Quran ada 1.500 ayat yangmembahas mengenai akhlak,” ucapnya.
Bagaimana Rasulullah sebagai pendidik? Rasulullah sebagai pendidik dijelaskan dalam HR. Muslim, sesungguhnya Allah mengutusku bukan sebagai penyulit dan buka pula sebagai pencari-cari kesulitan tetapi Allah mengutusku sebagai pendidik yang memudahkan.
Ada empat aturan dalam Islam. Aturan-aturan itu ada yang berhubungan dengan keyakinan disebut akidah. Ada yang berhubungan dengan pengabdian kepada Allah disebut ibadah. Ada yang kaitannya dengan hubungan antara manusia disebut muamalah, dan dan ada juga tata krama bergaul/ hubungan dengan orang lain yang disebut dengan akhlak
Surat Ali Imran ayat 159, artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Mengajarkan akhlak mulia diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a. “Muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah mereka tata krama. Uswatun hasanah, Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasûlullâh itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allâh [al-Ahzâb/33:21].
Mu’awiyah ibn Al-Hakam, ia berkata, “Aku (Mu’awiyah ibn Al-Hakam) belum pernah melihat seorang pendidik sebelum dan sesudah beliau yang lebih baik cara mengajarnya dari pada beliau, demi Allah, beliau tidak menghardikku, tidak memukulku, dan tidak pula mencelaku.” (HR. Muslim). (*)
Penulis Ichwan Arif