
Selawe.com – MI Muhammadiyah 5 Banyutengah Panceng sukses menggelar kegiatan Parenting bertajuk Kolaborasi Dahsyat Orangtua dan Madrasah untuk Anak Juara, Sabtu (13/9/2025).
Bertempat di aula madrasah, acara ini dihadiri oleh 131 wali murid dari kelas 1 hingga kelas 6 yang tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir.
Pemateri guru SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Mochammad Nor Qomari, S.Si membuka materi dengan menukil surat At-Tahrim ayat 6 sebagai landasan utama dalam mendidik keluarga.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka,” katanya.
Dia menuturkan, ayat ini menurut beliau menjadi tujuan utama dalam membina rumah tangga dan mendidik anak-anak.
Dia juga menjelaskan prediksi tantangan masa depan yang akan dihadapi anak-anak, mengacu pada data dari The Millennium Project Global Future Studies and Research.
“Tantangan global tersebut mencakup 15 isu besar seperti perubahan iklim, krisis air bersih, ketimpangan sumber daya, kemunduran demokrasi, perkembangan AI, kesenjangan sosial, isu pendidikan, kesehatan, hingga ancaman konflik global dan degradasi etika,” ujarnya.

Pemaparan ini, terangnya, bertujuan membuka mata para orangtua dan pihak madrasah bahwa masa depan yang akan dihadapi anak-anak sangat kompleks dan menantang.
Dalam kesempatan itu, Ari juga menggambarkan kondisi generasi saat ini yang kerap disebut sebagai generasi strawberry — generasi yang tampak indah namun rapuh.
“Tantangan lain seperti kesehatan mental yang rentan, fenomena fatherless dan motherless, kecanduan gawai, paparan pornografi, game online, hingga pengaruh ideologi menyimpang seperti LGBT juga menjadi sorotan serius dalam sesi ini,” jelasnya.
Lebih dalam tentang peran keluarga dan sekolah, dia memperkenalkan konsep segitiga pola asuh. Ia menekankan bahwa pendidikan anak harus melibatkan kerjasama erat antara ayah, ibu, dan guru.
“Jadi, kunci kebahagiaan dan kesuksesan anak tidak terlepas dari peran dan kolaborasi ayah, ibu, dan guru,” tegasnya.
Antusiasme wali murid terlihat jelas sepanjang acara. Mereka mencatat poin-poin penting dalam buku yang dibawa dari rumah, aktif bertanya dalam sesi diskusi, serta berpartisipasi dalam ice breaking yang diselipkan di tengah acara. Keterlibatan aktif ini mencerminkan kepedulian tinggi orangtua terhadap pendidikan dan karakter anak.
Dia juga mengajak seluruh orangtua untuk menyimpulkan bahwa kolaborasi yang solid antara orangtua dan madrasah adalah kunci dalam mencetak anak-anak juara. Juara dalam akidah, ibadah, akhlak, life skill, dan prestasi akademik, agar siap menghadapi tantangan zaman yang kian kompleks. (*)
Editor Ichwan Arif.