Ruang Pustaka

Merangkai Makna Belajar, Buku Opini Karya Guru Spemdalas tentang Pembelajaran Mendalam

59
×

Merangkai Makna Belajar, Buku Opini Karya Guru Spemdalas tentang Pembelajaran Mendalam

Sebarkan artikel ini
Buku Opini Guru Spemdalas
Buku Antologi Opini berjudul Merangkai Makna Belajar karya guru SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik tentang Pembelajaran Mendalas yang di-launching di acara Spemdalas Final Moment (SFM) XXII

Selawe.comMerangkai Makna Belajar merupakan judul buku antologi opini karya guru SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik tentang Pembelajaran Mendalam yang di-launching di acara Spemdalas Final Moment (SFM) XXII di Ballroom Aston Hotel Gresik Kota Baru (GKB) Jalan Sumatra No.1-5 Gresik Kota Baru (GKB) Randuagung, Kecamatan Kebomas Gresik, Sabtu (21/6/2025).

Antologi Opini Pembelajaran Mendalas karya guru Spemdalas ini memuat 58 opini guru. Dalam kata pengantarnya, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik F. Risallah, Ph.D. mengatakan buku hasil karya guru-guru teladan Spemdalas tentang pengalaman nyata mereka dalam penerapan deep learning yang sudah diterapkan bahkan sebelum istilah ini ramai dibincangkan.

“Saya pribadi sangat merekomendasikan buku ini untuk dimiliki terutama oleh insan pendidik yang mencari role model penerapan program ini. Patut dibaca!” katanya.

Dalam buku ini, Kepala Spemdalas Yugo Triawanto, M.Si. menulis opini yang berjudul Belajar Fisika Layaknya Dukun. Dalam opininya, dia mengatakan fisika adalah pelajaran yang sebenarnya sangat mudah. Hal ini terbukti mayoritas materi tidak banyak berubah setiap zaman.

Namun kadang hal yang mudah tidak menjadi menarik. Sedangkan hal yang tidak menarik akhirnya menjadi tidak mudah untuk dipelajari.

Hal serupa juga di opini karya Desy Suyani, M.Pd. Dalam opini yang berjudul Mesin Gelombang Sederhana dalam Pembelajaran yang Luar Biasa, guru IPA ini mengatakan pembelajaran yang baik adalah kegiatan belajar yang dilakukan melalui hal-hal yang kita alami secara langsung sebagai sebuah pengalaman.

Dalam opininya, dia menulis pengalam dalam pembelajaran yang telah saya lakukan adalah mengaplikasikan model Science, Technology, Engineering, and Mathematic (STEM). Pembelajaran STEM yang saya aplikasikan adalah mesin gelombang atau “wave machine”. Alat dan bahan yang digunakan adalah lakban, tusuk sate, dan plastisin.

“Sebelumnya, kenapa saya menggunakan mesin gelombang dalam pembelajaran? Adalah agar siswa dapat belajar secara langsung mengenai konsep kecepatan gelombang melalui pengalaman mereka mengonstruksi mesin gelombang.

Pengalaman mengajar menarik juga ditulis Fitriyatus Sa’adah, M.Pd. Guru bahasa Inggris ini menulis opini berjudul Bakso Story dengan Pembelajaran Penuh Makna. Dalam tulisannya dia menulis pembelajaran dengan materi materinya berbasis bacaan, saya sering menemukan masalah yang muncul yaitu kurangnya antusias siwa dalam pembelajaran reading.

“Saya membuat media belajar Bakso Story dalam mempelajari descriptive text. Pada media belajar Bakso Story siswa bisa belajar aktif menyusun teks secara kreatif berdasarkan tema yang ditentukan dan juga melakukan kolaborasi bersama teman serta bisa memahami konten materi secara terpadu dengan pembelajaran yang menyenangkan.”

Singkatnya, begitu sempurna program pemerintah dalam mentransformasi pendidikan Indonesia. Kita bisa mengakui bahwa pendekatan pembelajaran memiliki kontribusi penting. Pendekatan yang digunakan dalam kelas dapat menentukan metode dan strategi pembelajaran yang digunakan, cara siswa berinteraksi dengan materi, dan bagaimana pembelajaran disampaikan.

Pembelajaran Mendala

Guru Besar UIN Sunan Ampel Prof. Dr. H. Biyanto, M.Ag. dalam endosment-nya berharap guru Muhammadiyah menyambut dengan tangan terbuka Pembelajaran Mendalam (PM) sebagai pendekatan dalam proses belajar mengajar.

“Saya membaca beberapa tulisan para pendidik hebat yang ada dalam buku ini. Para penulis buku ini dengan perspektifnya masing-masing telah mencoba untuk mengimplementasikan PM,” katanya.

Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dan juga Staf Ahli Menteri Bidang Regulasi dan Hubungan Antar lembaga Kemendikdasmen RI ini berharap semoga ikhtiar untuk memperbaiki mutu pendidikan nasional ini berkembang laksana bola salju yang terus menggelinding ke seantero negeri. (*)

Penulis Ichwan Arif.