
Selawe.com – Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW dan Pengemis disampaikan Kak Ari dan Paijo dalam Pemberian Kado Ramadan 1446 H yang diselenggarakan Lazizmu Kantor Layanan GKB, di Masjid Taqwa SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik, Jumat (21/3/25).
Di hadapan penerima kado ramadan yang terdiri atas kaum dhuafa, guru TPQ, serta marbot masjid binaan KL Lazizmu GKB Kak Ari dan boneka tangannya, Paijo, menyapa hadirin dengan lagu.
Siapakah Tuhanmu, apa agamamu, siapakah nabimu, apa kitabmu. Bersama hadirin, Kak Ari melanjutkan lagu.
Tuhanku adalah Allah, agamamu Islam, Nabiku Nabi Muhammad, Kitabku Alquran. Usai menyapa, Kak Ari kemudian menceritakan kisah teladan sembari menunggu waktu berbuka puasa.
Suatu hari Rasulullah sedang berkumpul dalam sebuah majelis bersama sahabat-sahabat beliau. Tiba-tiba ada seorang yang datang.
Orang tersebut berkata, “Saya adalah seseorang yang memerlukan sedekah.”
Rasulullah tidak menjawab, tapi beliau kemudian melihat penampilan orang tersebut. Terlihat laki-laki tersebut memiliki fisik yang baik dan kuat.
Rasulullah kemudian berkata kepada orang tersebut, “Hai sahabat Ansar, apa yang ada di rumahmu?”
“Saya hanya punya pakaian lusuh seperti yang saya pakai ini dan sebuah cangkir,” jawabnya singkat setelah berpikir sekian lama.
Sahabat tersebut kemudian diminta Rasulullah untuk membawa pakaian lusuh dan cangkir miliknya.
Rasulullah kemudian melelelang dua benda tersebut kepada para sahabatnya hingga diperoleh dua dirham.
Rasulullah memberikan 2 dirham sekaligus pakaian dan cangkir tersebut dan meminta sahabat Ansar untuk pergi ke pasar.
“Belilah olehmu bahan makanan yang cukup untuk keluargamu dengan sebagian ung ini. Kemudian sebagiannya lagi gunakan untuk membeli kapak. Setelah itu, pergilah ke daerah yang banyak pohon dan gunakan kapak tersebut. Jangan kembali kepadaku hingga 15 hari ke depan,” pesan Rasulullah.
“Adik-adik dan semua hadirin, dari cerita itu ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil, lho,” jelas Kak Ari.
“Pertama, Rasulullah sebagai pemimpin yang bertanggung jawab hadir saat ada masalah yang dihadapi oleh rakyatnya. Kedua, ada kerja sama antara pemimpin dan orang mampu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi rakyat. Ketiga, ada solusi nyata yang diberikan Rasulullah untuk menyelesaikan masalah, Keempat, memberikan pengajaran untuk dapat meningkatkan sumber daya seseorang.
“Jadi, dari kisah teladan tersebut kita harus berusaha untuk bekerja keras, berusaha dengan berbagai caraz serta menjauhkan diri dari meminta-minta.”
“Ingat, ya. Rasulullah mencela orang yang meminta-minta. Sebaliknya, beliau mencintai orang yang bekerja keras,” jelasnya saat menutup sesi berkisahnya. (*)
Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif.