Selawe.com – SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik menorehkan prestasi membanggakan pada ajang adu otak bergengsi bertajuk Gress of Champions yang digelar oleh Gressmall Gresik dengan meraih juara III, Rabu (12/11/2025).
Dalam lomba yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, sebanyak 100 peserta dari jenjang SD dan 50 peserta dari jenjang SMP tampil menunjukkan kemampuan terbaiknya untuk memperebutkan Piala Bupati Gresik 2025 serta hadiah menarik dengan total jutaan rupiah.
Suasana kompetisi berlangsung ketat dan penuh semangat, menjadikan panggung Gressmall Gresik ramai oleh sorak pendukung serta antusiasme peserta.
Tim Spemdalas diwakili oleh Kafhaya Tsabita (9 ICP), Shabrina Salsabila Erdesha (8 ICP), dan Malaika Aisha (8 ICP). Ketiganya tampil percaya diri, tekun, dan fokus hingga berhasil mengamankan posisi tiga besar. Rasa syukur terlihat jelas dari wajah ketiga peserta setelah nama Spemdalas diumumkan sebagai juara.
Saat diwawancarai, Malaika menceritakan bagaimana ia memaksimalkan waktu persiapan yang sangat singkat.
“Karena persiapan saya hanya kurang dari satu hari, saya menghabiskan sebanyaknya waktu untuk membaca buku-buku pengetahuan,” tuturnya.
Dia menambahkan bahwa dukungan dari teman-teman, khususnya dari program boarding school, serta doa dari ustadz–ustadza dan orang tua menjadi energi yang mendorong mereka memberikan yang terbaik.
“Alhamdulillah dukungan teman-teman, ustadz-ustadza, serta orang tua menjadi energi bagi kami untuk berjuang meraih yang terbaik,” akunya.
Apresiasi serupa disampaikan Wakil Kepala Bidang Kurikulum Spemdalas Jamilah, M.Pd. Ia mengungkapkan bahwa kemenangan ini menjadi bukti bahwa siswa Spemdalas selalu siap berkompetisi di berbagai ajang akademik.
“Kami baru mendapatkan info lomba ini H-5 hari, tetapi Alhamdulillah tiga siswa yang ditunjuk sebagai peserta sangat antusias dalam berlatih dan mempersiapkan diri mengikuti Gress of Champions. Setelah melampaui enam babak, akhirnya tim Spemdalas bisa masuk final melawan dua tim dari SMPN 1 Gresik dan meraih juara ke-3,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jamilah menilai bahwa kompetisi ini sangat relevan dengan perkembangan pembelajaran mendalam di era digital. “Saya rasa ajang ini relevan untuk pembelajaran mendalam karena ada praktik mapel IPA dan lomba dalam tim yang menuntut adanya komunikasi dan kolaborasi,” ujarnya. (*)
Penulis M Nor Qomari. Editor Ichwan Arif.
