Kampanye Hidup Positif Kontekstual yang Menyenangkan

Qomari
Qomari
Mochammad Nor Qomari, S.Si. guru IPA SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik

Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari knowing, doing, dan reflecting. Siswa mengeksplorasi dan mengkontruksi pengetahuan polusi udara dan solusinya dari berbagai sumber belajar baik dari buku, internet maupun yang lain kemudian mereka membuat koneksi pengetahuan yang telah diperoleh.

Penulis Mochammad Nor Qomari, S.Si. guru IPA SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik

Selawe.com –Siswa melongo selepas menampilkan berita polusi udara di layar TV. Berita tersebut berjudul Warga Sidojangkung Gresik Resah, Diduga Akibat Polusi Udara yang Ditimbulkan oleh Pengecoran Logam dari kanalindonesia.com (16/10/24) dan Kualitas Udara di Gresik tak Sehat Pada Jam dari radargresik.id.

Langkah tersebut menjadi pembuka materi Gaya Hidup Positif untuk kesehatan sistem pernapasan pada pertemuan pekan ke-4 di kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik. Kedua berita terkait pencemaran udara di Gresik tersebut menjadi pemicu pembelajaran.

Pembelajaran yang saya lakukan di kelas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Adapun perencanaan pada materi gaya hidup positif untuk Kesehatan sistem pernafasan adalah menentukan isu kontekstual pencemaran udara yang terjadi di lingkungan yang mereka tinggal dari kedua berita polusi udara tersebut.

Dilanjutkan dengan mengembangkan tujuan pembelajaran berfokus pada 6Cs dan strategi pembelajaran abad 21 dengan mengajak siswa secara kelompok untuk kritis dan berkolaborasi.

Tujuannya agar mencari solusi permasalahan pencemaran udara tersebut agar tidak mengganggu sistem pernapasan udara. Berikutnya siswa diberi kebebasan untuk keberagaman sumber belajar untuk mencari solusi dan mengampanyekan gaya hidup positif untuk Kesehatan sistem pernapasan di Gresik.

Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari knowing, doing, dan reflecting. Siswa mengeksplorasi dan mengkontruksi pengetahuan polusi udara dan solusinya dari berbagai sumber belajar baik dari buku, internet maupun yang lain kemudian mereka membuat koneksi pengetahuan yang telah diperoleh.

Selanjutnya siswa mengamati dengan kesadaran terhadap isu pencemaran udara itu dan dampak negatif terhadap Kesehatan sistem pernapasan mereka serta siswa diajak untuk menawarkan solusi yang akan mereka tawarkan dalam bentuk poster kampanye gaya hidup positif untuk Kesehatan sistem pernafasan.

Terakhir dalam pelaksanaan pembelajaran ini siswa mempresentasikan dan mengampanyekan gaya hidup positif ke warga sekolah, baik langsung ke siswa lain kelas maupun ke guru di sekolah. Diakhir kampanye siswa kelompok tersebut akan mendapatkan fidback baik dari isi kampanye maupun penampilan mengampanyekan isu tersebut.

Evaluasi pembelajaran ini berbasis kinerja baik langsung dari guru, teman sejawat atau guru yang menerima kampanye gaya hidup positif tersebut. Melakukan refleksi pembelajaran kepada semua kelompok dan mendengarkan pengalaman semua kelompok menyelesaikan pembelajaran menjadikan kebermaknaan pembelajaran ini.

Akhirnya, sebagai pendidik, tanggung jawab untuk menciptakan pengalaman bermakna bagi siswa harus selalu menjadi fokus utama dalam setiap sesi pembelajaran. Menciptakan pengalaman yang bermakna bagi siswa dapat membuat lingkungan belajar siswa yang inklusif. Artinya, setiap siswa harus merasa diterima dan didorong untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. (*)

Editor Ichwan Arif.

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *