
Selawe.com – Iskandar Zulkarnain dan predikat muttaqin disampaikan di Kajian Ramadan SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Selasa (4/3/2025).
Kajian yang dilaksanakan di Ruang CAC Spemdalas, pemateri Guru Al-Islam SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) Muhammad Taufiq, M.Ag. mengutip buku berjudul Tasawuf Modern karya Prof Buya Hamka.
Dia menjelaskan tiga tipe manusia seperti ada dalam pasukan Iskandar Zulkarnain. “Ketika itu dia memerintahkan pasukannya untuk berlayar melewati sungai pada malam hari. Pasukannya disuruh ambil barang yang ada di dalam sungai dengan karung dan dinaikkan kapal,” cerita Ketua PCM Manyar Gresik ini.
Ketika itu, lanjutnya, ada tiga kelompok pasukannya yang berpendapat beda. “Ada kelompok yang tidak ambil apa pun dengan alasan capek dan buang-buang waktu saja. Kelompok kedua, hanya ambil setengah karung saja karena supaya tidak berat dan kapal tidak terlalu sesak. Kelompok ketiga menuruti semua pesan Iskandar Zulkarnain, yaitu ambil semua barang di sungai dan dinaikan kapal,” jelasnya.
Taufiq melanjutkan, ketika semua karung dibuka pada waktu pagi, ternyata isinya adalah emas dan berlian. “Kita bisa mengambil hikmah dari tiga tipe ini ketika menunaikan ibadah puasa. Tipe pertama, orang yang tidak mendapat apa-apa. Tipe kedua, orang yang hanya dapat setengahnya saja. Atau seperti tipe ketiga yang mendapatkan semua,” tegasnya.
Untuk mendapatkan predikat muttaqin dan kualitas hidup sesuai dengan yang diperintahkan Allah SWT, Taufiq menyarankan bulan Ramadan ini harus dijadikan sebagai bulan untuk meningkatkan kualitas ibadah, juga secara sosialnya.
Cerita ini, sambungnya, mengandung hikmah tentang pentingnya memuliakan bulan suci Ramadan. Cerita ini menceritakan tentang perasaan prajurit yang mengambil bagian dalam ibadah puasa Ramadan.
Perasaan prajurit yang mengambil bagian dalam ibadah puasa Ramadan, yaitu prajurit yang tidak mengambil apa-apa sangat menyesalinya, prajurit yang mengambil ala kadarnya ada perasaan senang bercampur penyesalan, prajurit yang sungguh-sungguh mengambil merasa sangat bahagia, dan prajurit yang sungguh-sungguh mengambil bagian dalam ibadah puasa Ramadan merasa bahagia karena dialah yang paling banyak perbendaharaannya. (*)
Penulis Ichwan Arif