
Selawe.com – Menulis Opini Seindah Drama Korea menjadi tajuk In House Training (IHT) Palatihan Menulis Antologi Opini Guru SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Selasa-Rabu, (4-5/3/2025).
Dalam acara yang dilaksanakan di Computer and AI Center (CAC) Spemdalas, pelatihan diikuti oleh seluruh pengajar dan musyrif/musyrifah Spemdalas. Dalam materinya, Wakil Kepala Sekolah Spemdalas bidang Kesiswaan sekaligus penggiat literasi Ichwan Arif, S.S., M.Hum. mengawali materinya, menjelaskan perbedaan opini dengan tulisan yang lain.
“Opini adalah tulisan yang menyajikan pandangan atau pendapat penulis tentang suatu isu atau topik tertentu. Opini lebih menekankan pada interpretasi dan argumen pribadi penulis,” jelasnya.
Dia memaparkan, untuk itu bapak ibu perlu memperhatikan beberapa karakteristik opini. Diantaranya adalah mencerminkan sudut pandang dan penilaian pribadi penulis, argumen logis untuk mendukung pendapatnya, bersifat persuasif sehingga dapat mempengaruhi pemikiran atau sikap pembaca, dan aktualitas membahas isu-isu terkini yang relevan dengan masyarakat.
“Untuk struktur, lanjutnya, ada empat bagian yaitu headline (judul), paragraf pembuka (lead), isi opini (body), dan simpulan.”
Usai mendapatkan materi, lanjutnya, seluruh peserta pelatihan mendapatkan tugas untuk menulis opini bertema Pembelajaran Bermakna. Berupa praktik baik saat memberikan pembelajaran di kelas, terkait dengan pembelajaran bermakna dari strategi deep learning.
Guru Spemdalas, Wiwik Indrawati SPd. Mengaku IHT menulis opini ini memberikan wawasan baru bagaimana menulis dengan menarik.
“Pelatihan ini dapat memberikan wawasan baru terkait cara mudah untuk menulis opini. Kita juga menjadi aware terhadap wacana baru seputar dunia pendidikan,” katanya.
Kepala Spemdalas, Yugo Triawanto MSi turut mengapresiasi kegiatan ini. “Saya berharap seluruh pengajar mampu menghasilkan opini. Ada waktu dua hari untuk menulis opini. Kebetulan siswa juga sedang melakukan pembelajaran di rumah sehingga semuanya dapat fokus untuk menyelesaikannya. Ke depan kita berencana untuk mencetaknya menjadi buku,” imbuhnya. (*)
Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif